DIDADAMEDIA, Bandung - Menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri hal yang perlu diwaspadai adalah kenaikan harga bahan-bahan pokok. Jika tidak diantisipasi maka peningkatan inflasi bisa terjadi.
Untuk itu, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Barat mengumpulkan para ulama se-Jawa Barat agar mampu memberikan arahan kepada masyarakat muslim baik itu konsumen, pedagang dan distributor untuk membantu menjaga harga bahan pokok tetap notmal.
Kepala BI Jabar, Doni P Joewono menuturkan, di beberapa negara lain ketika bulan Ramadan, pedagangnya memberikan diskon sehingga inflasi bisa ditekan. Bahkan masjid pun menyediakan makan untuk berbuka secara gratis. Belajar dari hal itu, Doni ingin bulan Ramadan menjadi momentum untuk bersedekah.
"Di negara-negara itu inflasi turun karena pedagangnya memberi diskon. Tidak menggunakan kesempatan Ramadan untuk menaikan harga. Ternyata ada peran ulamanya besar, apalagi di Jabar itu terbesar kaum Muslim. Jadi kita mengharapkan semua ulama bisa tausiyah di masjid-masjid, agar inflasi turun karena April sudah 0,41 persen, cukup tinggi," ujar Doni di Kantor BI Jabar, Bandung, Jumat (3/5/2019).
BACA JUGA :
Doni mengungkapkan, jika angka inflasi mencapai 0,5 persen maka sudah masuk kategori 'lampu merah', maka dia berharap Jabar bisa menekan angka dibawah 0,5 persen. Menurutnya inflasi terjadi bukan karena jumlah barang meningkat, tetapi harga-harga barang naik.
Oleh karenanya, Doni sangat berharap masyarakat bisa mengurangi keinginan untuk membeli barang secara berlebihan. Maka peran ulama penting untuk menyarankan masyarakat agar tidak berperilaku konsumtif.
"Intinya mengurangi tekanan permintaan, ini yang kami coba di segala cara. Karena kalau ngomongin inflasi, kita lihat ketersediaan harga, pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi," jelasnya.
Adapun menurut Doni hal-hal yang perlu diwaspadai lainnya agar menekan inflasi adalah ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi. Sejauh ini Kota Bandung dinilai sudah siap menjaga pasokan, maka kelancaran distribusi yang masih menjadi tugas lebih.
"Yang jelas Pemkot Bandung juga sudah siap dengan pasokan. Paling tidak karena sudah siap pasokan, maka yang jadi krusial adalah kelancaran distribusi," tegasnya.