DIDADAMEDIA, Bandung - Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil dinobatkan menjadi Bunda GenRe (Generasi Berencana) Jabar.
Penobatakn dilakukan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Jabar, Sukaryo Teguh Santoso dalam acara Workshop Penyiapan Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja dan Penguatan Digital Leadership dengan tema 'Kalau Terencana Semua Lebih Mudah' di V Hotel & Residence, Jalan Terusan Sutami III, Kota Bandung, Senin (29/4/2019).
"Alhamdulillah saya dinobatkan sebagai Bunda GenRe Jawa Barat. Sesungguhnya ini sudah kali keenam saya bekerjasama dengan BKKBN untuk memberikan pendalaman tentang generasi terencana," kata Atalia seusai memberikan motivasi pada remaja dan orangtua.
BACA JUGA :
Dalam kesempatan ini Atalia menekankan pentingnya remaja memiliki tujuan hidup, baik itu impian maupun cita-cita. Melalui GenRe, Atalia berpesan kepada remaja agar senantiasa hati-hati dalam bergaul, juga pada para orang tua agar selalu mengawasi anak-anak mereka.
Atalia mengajak remaja untuk mengatakan tidak pada nikah dini, katakan tidak pada seks bebas karena selain dilarang agama, juga bisa merusak masa depan. Juga katakan tidak pada narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (narkoba).
"Saya hadir untuk mengingatkan ada banyak bahaya mengancam remaja sehingga impian yang sebenarnya bisa tertahan hanya karena mereka salah langkah," ujarnya.
"Jadi kita hadir karena khawatir dengan tiga masalah yang rentan terjadi pada remaja, yaitu pernikahan dini, seks bebas & pornografi, narkoba. Untuk itu kita lakukan pendekatan secara simultan yang sesuai dengan remaja saat ini," tambahnya.
Kegiatan ini khusus menyasar generasi milenial atau remaja dengan rentang usia antara 10 hingga 24 tahun dan belum menikah. Tujuannya agar remaja memahami tentang kesehatan fisik, reproduksi, maupun kesehatan jiwa.
Atalia menyebutkan, prevalensi pernikahan anak 23% terjadi di Indonesia dan 25,9% terjadi di Jawa Barat. Berdasarkan data dari World Bank tahun 2016, terjadi 48 kelahiran setiap 1.000 remaja perempuan di Indonesia. Sedangkan dari 21 juta remaja usia 15-19 tahun dan 2 juta remaja perempuan usia kurang 15 tahun mengalami kehamilan atau setengah merupakan kehamilan tidak diinginkan.