DIDADAMEDIA, Bandung - Ketua TP PKK Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil siap meningkatkan literasi kepada para ibu-ibu di 27 kabupaten/kota di Jabar agar mampu menjadi penangkis penyebaran hoaks.
Hal tersebut diungkapkan Atalia seusai pelantikan Ketua TP PKK, Dekranasda dan Pengukuhan Bunda Literasi Kota Bogor, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, serta Pengukuhan Bunda Paud Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Senin (29/4/2019).
Apa yang diungkapkan Atalia menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menyebut ibu-ibu masih menjadi 'korban' paling banyak yang terpapar hoaks dan turut menyebarkan hoaks hingga saat ini.
BACA JUGA :
Menurut Atalia, hal ini terjadi karena tingkat literasi media dari ibu-ibu masih rendah sehingga mudah percaya informasi yang belum bisa dibuktikan kebenarannya. Untuk membekali kemampuan tersebut, maka pihaknya akan memasukkan materi literasi ke dalam program Sekoper Cinta (Sekolah Untuk Perempuan Menggapai Cita-cita) yang digagas Pemprov Jawa Barat.
Selain itu, dia ingin para ibu pun menerapkan prinsip 'Think Before Share' yaitu berpikir atau menyaring terlebih dahulu sebelum membagikan informasi ke masyarakat luas.
"Dari sekian banyak program kita ada satu yang penting yaitu mengikis peredaran hoaks di Jabar. Betul sekali banyak hoaks menyebar dari ibu-ibu, jadi kita mendorong ibu-ibu cek dulu kebenarannya, think before share, oleh karenanya ini jadi penting dan masuk ke program Sekoper Cinta," ujar Atalia.
Program Sekoper Cinta sendiri akan dilaksanakan pada akhir Juni 2019 dengan menyasar 100 perempuan di 27 desa. Mereka nantinya akan mendapatkan pelatihan dan pembelajaran dari materi yang sudah disiapkan dalam Sekoper Cinta. Atalia berharap para peserta bisa memberi pembekalan materi juga kepada teman-teman lainnya.
"Sejauh ini sudah beres Training of Trainers, nanti akhir bulan Juni langsung melaksanakna program ke 27 desa, targetnya 100 orang per desa total 2.700, harapan saya mereka jadi trainer bagi temen yang lain, karena dari 5.000 desa ini baru 27, artinya PR kita masih banyak, harapan saya jejaring kita di masyarakat bisa memberikan pembekalan ke perempuan lain," pungkasnya.