DIDADAMEDIA, Bandung - Fenomena pergerakan tanah di Kota Cimahi pada Jumat (26/4/2019) mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan lima luka-luka akibat tertimbun material tanah dan bangunan.
Tim Tanggap Darurat PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM pun langsung diterjunkan untuk meneliti penyebab kejadian.
Berdasarkan hasil kajian tim, hujan berintensitas tinggi saat itu mengakibatkan peresapan air melalui tanah pelapukan dan batuan bersifat udah meloloskan air (porous) sehingga terjadi penjenuhan dan peningkatan beban massa tanah.
BACA JUGA :
Sistem drainase yang mengarah ke areal kebun tanpa ada sistem pengaliran air permukaan yang baik, serta meluapnya air yang mengalir ke areal ini mengakibatkan penjenuhan semakin cepat meningkat sehingga membentuk genangan di areal kebun.
"Air yang meresap kemudian terakumulasi pada kontak antara tanah pelapukan dan batuan di bawahnya yang lebih kedap, di lapangan kondisi ini diindikasikan oleh kemunculan mata air baru dan meningkatnya debit air mata air yang sudah ada pada lereng," ujat Tim Tanggap Darurat PVMBG dalam rilisnya, Minggu (28/4/2019).
Melihat kondisi tersebut, PVMBG merekomendasikan beberapa hal:
1. Segera mengalirkan air yang menggenang di lahan kebun
2. Merelokasi dua rumah yang terlanda dan rumah yang terancam
3. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pemantauan Mandiri terhadap perkembangan gerakan tanah. jika turun hujan dengan intensitas tinggi dan lama terjadi perkembangan yang cepat, masyarakat yang tinggal di dekat lokasi gerakan tanah agar segera mengungsi ke tempat yang aman.
4. Melakukan penataan sistem aliran air permukaan (drainase) dengan sistem aliran yang kedap dan diarahkan langsung ke sungai yang mengalir di bawahnya
5. Tidak mengembangkan permukiman mendekat ke arah lereng dan membangun rumah dengan letak yang dekat dengan lereng
6. Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai daerah rawan longsor dan banjir bandang, serta untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah berikut gejala-gejala yang mengawalinya sebagai upaya mitigasi bencana gerakan tanah
7. Masyarakat setempat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat dalam penanganan bencana gerakan tanah