DIDADAMEDIA, Jakarta – Catatan kinerja positif mejadi keharusan pelaku industri. PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk alias Bank bjb menunjukkannya. Hal itu terlihat pada pencapaian hingga tiga bulan perdana 2019.

"Hingga triwulan I tahun ini,  kami meyalurkan total kredit bernilai Rp 75,8 triliun atau tumbuh 6,2 persen," tandas Agus Mulyana, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko bank bjb yang melaksanakan tugas Direktur Utama bak bjb pada Analyst Meeting Q-1 2019 di Ritz Chartlon Jakarta, Jumat (26/4/2019).

Agus mengemukakan, salah satu hal yang mendorong peyalurak kredit meningkat adalah pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hingga Maret 2019, ungkap Agus, pihaknya menyalurkan kredit mikro sebesar Rp 5,5 triliun.

Positifnya peyaluran kredit itu, kata Agus, diimbangi oleh terjaganya Non-Performing Loans (NPL), yang berada pada level 1,68 persen. Angka NPL itu, terang dia, jauh lebih baik daripada NPL rata-rata perbankan nasional, yang besarnya 2,59 persen.

Agus menuturkan, naiknya kredit mikro karena pihaknya memang secara intens, mendukung program-program Pemerintah termasuk mendorong pembiayaan UMKM, yang menjadi salah satu penopang ekonomi Jabar.

Agus membeberkan, pihaknya belakukan beberapa langkah untuk menumbuhkan kredit mikro. Di antaranya, ucapnya, program One Village One Company (OVOC), yang memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Lalu, meningkatkan akses perbankan masyarakat perdesaan melalui pelayanan Laku Pandai, program kemitraan dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat, memperkuat sinergi melalui kerjasama dengan BPR dan Lembaga Keuangan Mikro serta program-program lainnya yang dapat mendorong pertumbuhan sektor UMKM," tutup Agus.