DIDADAMEDIA, Bandung - Pengembangan wisata halal Indonesia jadi salah satu program prioritas Kementerian Pariwisata yang sudah dikerjakan sejak lima tahun lalu.
Data Global Muslim Travel Index (GMTI) pada 2019 menunjukkan bahwa hingga 2030, diprediksi jumlah wisatawan muslim (wislim) akan menembus angka 230 juta di seluruh dunia.
Bahkan, Indonesia menorehkan prestasi di level internasional dengan meraih peringkat pertama sebagai destinasi wisata halal dunia versi GMTI 2019 yang diumumkan oleh CrescentRating – Mastercard.
Tahun ini, penguatan destinasi pariwisata halal dilakukan dengan menambah keikutsertaan 6 kabupaten dan kota yang terdapat di dalam wilayah 10 Destinasi Halal Prioritas Nasional yaitu Kota Tanjung Pinang, Kota Pekanbaru, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Cianjur.
BACA JUGA :
Menyikapi hal tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil telah menyiapkan hadirnya wisata halal di Jawa Barat. "Terlebih tidak sedikit wisatawan asing dari Malaysia dan juga Timur Tengah yang singgah di Jawa Barat. Karena itu kita tangkap moment tersebut untuk menghadirkan wisata halal," tuturnya saat ditemui di acara peresmian Travel Mart 2019 di STP NHI Selasa (24/4/2019).
Di Jabar, kata Emil, diupayakan bakal ada 10 destinasi Wisata Halal yang segera terealisasi, namun tidak mudah tentunya karena harus dimaksimalkan dari semua aspek. "Harus dipikirkan juga bagaimana strateginya untuk menghadirkan wisata halal ini agar menarik perhatian para wisatawan luar, terlebih Timur Tengah, Malaysia, India dan lainnya," papar Emil.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Gorontalo yang hadir mengungkapkan, untuk merealisasikan wisata halal pihaknya untuk saat ini masih belum siap. Kendati demikian Gorontalo sendiri terus berupaya untuk bisa mewujudkan hal tersebut.
"Bahkan kami telah merencanakan, untuk mendatangkan langsung SDM ahli yang berada di Cina. Karena disana ada satu kota yang penduduknya Islam. Dan kami ingin belajar untuk memaksimalkan potensi Wisata halal," terangnya.