DIDADAMEDIA, Bandung - Hingga hari ini tercatat 49 petugas Pemilu meninggal dunia dalam bertugas saat penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019 di Jawa Barat. Pahlawan demokrasi tersebut banyak yang meninggal karena kelelahan akibat tugas yang sangat berat.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengevaluasi Pemilu yang digelar serentak ini. Ridwan Kamil tidak ingin ada lagi petugas yang meninggal dunia jika pada Pemilu berikutnya tetap menerapkan sistem yang sama.
Kontesasi politik yang diadakan serentak ini ternyata menguras banyak sekali stamina para petugas sehingga banyak dari mereka meninggal karena kelelahan. Bagaimana tidak, tahun ini ada lima jenis surat suara yang digunakan namun persiapan dan proses penghitungan tetap sama seperti Pemilu satu surat suara.
"Saya minta evaluasi penyelenggaraan Pemilu serentak ini agar jangan sampai masa tiap lima tahun kita korbankan banyak nyawa manusia dengan sebuah pilihan teknis yang kurang tepat," ujar pria yang akrab disapa Emil itu usai memberikan santunan kepada keluarga/ahli waris petugas Pemilu, di Gedung Sate, Bandung, Selasa (23/4/2019).
BACA JUGA :
Saran dari dirinya juga ditujukan kepada para anggota DPR RI karena keputusan menyelenggarakan Pemilu Serentak tidak terlepas dari persetujuan mereka.
Menurutnya, meski Pemilu Serentak 2019 Indonesia disebut media luar negeri sebagai 'The Most Complex Election in The World' atau Pemilu paling kompleks sedunia sebagai pujian, namun dibaliknya juga kemungkinan bisa disebut 'deadliest' atau mematikan dari sisi penyelenggaraan.
"Dan itu bukan urusan hari H saja, sebab di H-1 mereka siaga satu, hari H apalagi, H+1 juga sama. Jadi kondisi ini buah dari sebuah keputusan yang tidak dihitung secara maksimal, jadi minta KPU evaluasi, apapun pilihannya jangan sampai ada pengorbanan nyawa," tegasnya.
Senada, Ketua DPRD Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari berharap teknis Pemilu Serentak kedepan bisa diubah lebih baik lagi. Dia meminta KPU Jawa Barat menjadikan masukan ini sebagai bahan diskusi oleh pihak penyelenggara Pemilu.
Terlepas dari itu, Ineu pun mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada para petugas Pemilu karna sudah memberikan jasanya terhadap penyelenggaraan Pemilu yang kondusif di Jawa Barat, sebab tanpa mereka maka Pemilu yang aman, lancar dan kondusif ini tidak akan terlaksana.
"Teknisnya diharapkan dirubah, dan ini semua meminta KPU Jabar jadi bahan diskusi oleh pihak penyelenggara terkait mekanisme, kalau kemarin kan berturut-turut kotak suara dari kecamatan, saya liat dari H-2 siapkan TPS, hari H ngga tidur sampai jam 3 pagi bahkan subuh ini kan melelahkan," pungkasnya.