Gubernur Jabar Beri Santunan kepada Keluarga Pahlawan Demokrasi

gubernur-jabar-beri-santunan-kepada-keluarga-pahlawan-demokrasi Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menemui salah seorang keluarga petugas Pemilu yang meninggal saat penye. (Rizky Perdana/PINDAINEWS)

DIDADAMEDIA, Bandung - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil secara simbolis memberikan santunan kepada 49 keluarga ataupun ahli waris petugas Pemilu yang meninggal dunia saat bertugas dalam pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 di Jawa Barat.

Pemberian santunan dilakukan Ridwan Kamil yang didampingi istrinya Atalia Praratya Kamil, istri Wakil Gubernur Jabar Lina Marlina Ruzhanul Ulum dan Ketua DPRD Jabar, Ineu Purwadewi Sundari di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Selasa (23/4/2019) sore.

Emil -sapaan akrab Ridwan Kamil- menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pahlawan demokrasi yang gugur ketika bertugas, baik karena kelelahan atau faktor lainnya. Dia pun ikut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk keluarga yang ditinggalkan.

"Biasanya kami tidak mendapati perhelatan Pemilu ini dengan kesedihan. Tapi di Pemilu yang sekarang ini, kita dapati berita kesedihan karena banyak warga terbaik yang mewakafkan waktunya dengan ikhlas dan meninggal dunia karena hal-hal yang berhubungan dengan tugasnya," ujar Emil.

Dari 49 petugas Pemilu yang meninggal dunia, 34 di antaranya merupakan petugas PPS/PPK/KPU, lalu 10 orang petugas pengawas Pemilu, dua petugas Linmas dan tiga anggota pengamanan dari kepolisian.

"Karena keputusan ini baru jadi, proses by name by address-nya tidak secepat yang kita bayangkan. Jadi hari ini diberi surat keterangan, setelah itu, nanti kita transfer setelah data-data, nomor rekening masuk terverifikasi, urusan begini saya bilang ke sekda jangan lama-lama," tegasnya.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Emil juga memerintahkan kepala daerah di Jabar untuk segera memberikan fasilitas kesehatan bagi petugas Pemilu yang hingga sekarang masih bertugas. Sebab seperti diketahui proses Pemilu terutama penghitungan suara masih berlangsung hingga akhir Mei 2019.

"Kami perintahkan kepala daerah tingkat dua untuk segera menawarkan fasilitas kesehatan, karena proses Pemilu belum selesai, ada fisik melemah dan hingga minggu ke tiga Mei masih berlangsung. Jadi jangan lagi ada berita tambahan yang meninggal karena kelelahan," ucapnya.

Selain itu Emil mengimbau masyarakat menyikapi peristiwa Pemilu yang luar biasa dan penuh pengorbanan ini dengan rasa damai, tenang dan serahkan semuanya kepada mekanisme yang berlaku.

"Kepada media media beritakan lah berita positif. Kalau boleh jangan terulang lagi, apakah rentangnya diperpanjnag atau deretannya dikurangi, jangan sampai ini terjadi lagi ini terlalu mahal, tidak dari sisi materi tapi dari sisi kemanusiaan," pungkasnya.


Editor: redaktur

Komentar