DIDADAMEDIA, Bandung - Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2019/2020 untuk SMA Negeri sederajat di Jawa Barat akan menerapkan sistem zonasi sebesar 90%.
Adapun 5% lainnya untuk jalur prestasi dan 5% lagi untuk siswa pindahan dari luar kota. PPDB 2019/2020 Jawa Barat ini mengikuti Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No 51/2018 tentang PPDB tahun ajaran 2019/2020.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Dewi Sartika menuturkan, sesuai arahab Gubernur Jawa Barat maka dalam proses PPDB di Jabar tidak boleh mencederai rasa keadilan. Adapun soal teknis pelaksanaan akan diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) yang rencananya rampung hari ini, sehinga petunjuk teknis (juknis) bisa disosialisasikan mulai besok.
BACA JUGA :
"Sistem tetap online tapi sekarang orang tua wajib hadir saat sosialisasi ke sekolah-sekolah. Jadi agar mendapatkan pemahaman lebih baik agar kondusif juga," ujar Dewi di Gedung Sate, Bandung, Selasa (23/4/2019).
Dewi juga memastikan sistem zonasi tersebut tidak dibatasi wilayah administrasi, misalnya untuk siswa yang alamat rumahya dari Kabupaten Bandung dan sekolah terdekatnya masuk Kota Bandung, maka jaraknya tetap dihitung sama.
Kendati demikian Dewi mengakui pemerataan sekolah di Jawa Barat belum terjadi. Dari lulusan SMP sekitar 774 ribu siswa, SMA Negeri di Jawa Barat hanya mampu menampung 34%.
Oleh karena itu, pihaknya berharap jika tidak diterima di SMA Negeri maka SMA swasta bisa menjadi alternatif karena kualitasnya sama-sama bagus. "Seperti data dari 626 kecamatan yang ada di Jawa Barat, baru 407 kecamatan yang ada sekolah negeri. Karena di satu kecamatan ada yang dua sekolah ada juga yang ga ada sekolah," imbuhnya.
Sementara itu untuk PPDB SMK Negeri dikatakannya tidak menerapkan sistem zonasi seperti tahun-tahun sebelumnya. Maka dalam seleksinya ditentukan dari nilai.
Terkait mengantisipasi kecurangan dalam PPDB tahun ini, Dinas Pendidikan Jabar akan melakukan pakta integritas dengan para kepala sekolah dan teknisi operator PPDB. "Selain itu bagi siswa yang masuk lewat jalur prestasi juga akan dilakukan uji kompetensi lagi untuk memastikan kalau mereka berprestasi," pungkasnya.