DIDADAMEDIA, Bandung - Sebanyak 5.000 penari dari berbagai sanggar tari di Jawa Barat bakal memeriahkan Hari Tari Sedunia atau World Dance Day (WDD) di Bandung pada 28-29 April 2019.
Ribuan penari pun akan menari selama 24 jam beriringan dengan tema Harmoni Tubuh Dengan Alam dan tagline "Bandung Ayo Menari 24 Jam".
Peringatan Hari Tari Dunia akan diikuti sekitar 168 sanggar komunitas tari dari berbagai daerah kota/kabupaten Jawa Barat dengan jumlah 168 repertoar tari dengan durasi 24 jam atau 1.440 menit.
Lokasi acara akan digelar di Car Free Day Dago dan gedung YPK (Yayasan Pusat Kebudayaan) yang sekarang berubah menjad PPK (Pusat Pengembangan Kebudayaan) Bandung.
Rangkaian acara dimulai pukul 06.00 WIB dan berakhir pukul 06.00 WIB keesokan harinya. Meliputi tiga rangkaian kegiatan, yaitu gelar 3.000 Ronggeng Geber Bandung dari pukul 06.00 - 09.00 WIB dengan rute dari Jalan Dayang Sumbi - Ir DJuanda - Taman Cikapayang. Terakhir, Tari Kreasi Sanggar-sanggar mulai pukul 09.00 - 06.00 WIB.
Salah satu penggagas acara, Bah Nanu Muda, mengatakan Hari Tari Sedunia di Bandung terinsipirasi dari peringatan yang awalnya digagas insan tari ISI Surakarta, sebagai penghargaan terhadap seniman balet asal Perancis Jean George Noverre yang lahir 29 April 1727 atas jasanya melakukan pembaharuan di Dunia Tari.
BACA JUGA :
Maka pada 2007 itulah awal dari event Menari 24 Jam dan selanjutnya disebut Solo 24 Menari, hingga sampai sekarang menjadi perhelatan akbar, bahkan menjadi salah satu ikon dunia tari.
"Pada tahun 1982 World Dance Day dicanangkan oleh Unesco, yaitu merupakan titik awal Hari Tari Dunia tepatnya pada tanggal 29 April 1982. Di Indonesia yang memulai merayakan peringatan Hari Tari Dunia itu yang menggagasnya Jurusan Tari STSI Surakarta, yang sekarang telah berubah menjadi Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta," ujar Bah Nanu saat Pressconference di Hotel IBIS Style, Bandung, Senin (22/4/2019).
Dia mengungkapkan, peringatan Hari Tari Dunia kota Bandung bukanlah untuk menyaingi yang telah rutin dilakukan di Solo. Namun sesungguhnya justru untuk memperkuat kegiatan tersebut dan disamping itu untuk mengakomodir sanggar-sanggar tari di kota Bandung maupun kota/kabupaten Jawa Barat.
"Gelar peringatan Hari Tari Dunia ini merupakan kerjasama Masyarakat Seni Rakyat Indonesia (MASRI), Sangga-sanggar Kota Bandung dan Kota/Kabupaten Jawa Barat," ucapnya.
Dia berharap, dengan diselenggarakan WDD dapat meningkatkan kreativitas penata tari, munculnya karya-karya tari baru, membuka cakrawala para insan tari dalam perkembangan dunia tari dan munculnya penari-penari generasi baru.
"Lalu menjalin silahturahmi antara insan tari maupun ajang temu karya tari sanggar atau padepokan tari di kota Bandung dan sanggar-sanggar tari yang ada di wilayah Jawa Barat, sekaligus pemetaan keberadaan tari di Jawa Barat," pungkasnya.