DIDADAMEDIA, Bandung - Selain merekam sejarah perjalanan Persib Bandung di kancah sepak bola nasional, sekelumit kisah kelam juga pernah terjadi di Stadion Sidolig.
Kejadian tersebut tidak ada hubungannya dengan Persib, namun stadion tersebut pernah menjadi saksi bisu dari insiden berdarah yang merenggut nyawa tiga tentara Belanda dan satu pemain dari klub Jong Ambon.
Tragedi kelam itu terjadi pada 1950, saat digelarnya turnamen sepakbola yang digelar oleh Divisi Olahraga S.A.D Belanda. Turnamen tersebut digelar sebagai bentuk rasa syukur atas dipulangkannya sisa tentara Belanda di Indonesia menjelang Natal.
Ada enam kesebelasan yang ambil bagian dalam turnamen tersebut: Jong Ambon, UNI, SIDOLIG, Chun Hua, dan dua tim internal Angkatan Darat Belanda. Peristiwa berdarah itu terjadi saat pertandingan antara Jong Ambon melawan SIDOLIG berlangsung.
BACA JUGA :
Walau bukan Persib yang bertanding, laga tetap menyedot animo penonton yang cukup tinggi. Di dalam lapangan, pertandingan berlangsung normal. Tidak ada keributan atau hal-hal yang tak diinginkan. Namun pemandangan berbeda justru terjadi di luar lapangan.
Dalam Buku Persib Undercover, karya Aqwam Fiazmi Hanifan dan Novan Herfiyana dituliskan: Setelah lima menit pertandingan berlangsung, terjadi insiden kecil di luar lapangan. Saat itu sekelompok tentara APRI (Angkatan Perang Republik Indonesia) memaksa masuk ke dalam stadion.
Dalam buku Persib Undercover yang ditulis oleh Aqwam Fiazmi Hanifan dan Novan Herfiyana disebutkan bahwa ada penolakan yang dilakukan tentara Belanda, karena para tentara APRI ingin masuk tanpa membeli tiket.
Keributan kecil sempat terjadi, namun berhasil diredam. Namun siapa sangka kalau insiden yang lebih besar kemudian meletup sesaat kemudian. Para tentara APRI yang tidak terima dengan perlakuan tersebut kemudian kembali ke stadion dengan membawa senjata api.
Tak lama kemudian ribuan peluru dimuntahkan yang kemudian mengenai puluhan orang, dengan empat di antaranya meninggal dunia.
Beberapa hari setelah insiden, pihak APRI kemudian meminta maaf atas kejadian tersebut. Tiga orang perwira yang bertanggung jawab atas insiden tersebut telah ditangkap dan diberikan sanksi berat.