Cerita Persahabatan Duo Pelatih Persib, Tak Pernah Jadi Lawan

cerita-persahabatan-duo-pelatih-persib-tak-pernah-jadi-lawan Miljan Radovic dan Dejan Miljanic. (Septian Nugraha/PINDAINEWS)

DIDADAMEDIA, Bandung - Ketika ditunjuk sebagai Pelatih Persib Bandung, Miljan Radovic langsung memboyong Dejan Miljanic untuk menjadi asistennya.

Bukan tanpa alasan membawa Miljanic untuk membantunya menangani Persib. Radovic sudah sangat kenal dengan Miljanic karena keduanya merupakan sahabat sejak kecil.

Radovic bercerita, sejak kecil ia dan Miljanic sudah bermain bersama di klub papan atas Montenegro FK Sutjeska Nikšić.

Dari tim lintas usia hingga akhirnya keduanya sama-sama bermain di tim senior. Radovic mengungkapkan di tim senior, ia dan Miljanic menjadi tandem selama lima musim.

"Dari saya kecil, saya main dengan Dejan. Dia pakai nomor sembilan karena dia penyerang saya pakai nomor lima karena saya gelandang. Setelah dari tim junior, kami kembali bermain bersama di tim senior selama lima tahun," tutur pelatih 43 tahun itu.

Hebatnya, Radovic dan Miljanic bisa bermain di tim senior saat masih menginjak usia 16 tahun. Dari sanalah Radovic kegemarannya mengorbitkan pemain muda muncul, ketika kariernya berlanjut sebagai pelatih.

Di Persib, tim yang ia tukangi saat ini, Radovic berani mengorbitkan Beckham Putra Nugraha yang masih berusia 17 tahun ke tim senior. Selain itu ada juga Syafril Lestaluhu yang tak lain kapten Persib U-19 di Liga 1 U-19 musim lalu.  

"Saya sama Dejan mulai di senior dari umur 16 tahun, untuk itu saya sangat support untuk bisa memainkan pemain muda. Seperti Beckham, dia umur 17 dan sekarang 18. Tapi dia bagus. Tidak hanya Beckham di sini saya lihat ada banyak pemain muda bagus untuk Persib tapi itu proses jangka panjang," tuturnya.  

Setelah itu, keduanya kemudian pindah ke Serbia, dan berpisah karena membela klub yang berbeda. Walau berbeda klub, tapi Miljanic dan Radovic belum pernah bertemu sebagai lawan saat di Serbia.

Kemudian Radovic memilih jalannya sendiri. Ia lama melanglang buana hingga akhirnya sampai ke Indonesia dan bermain untuk Persib selama satu musim setengah.

"Kemudian saya pergi ke Serbia, dia juga pergi ke Serbia. Kita punya jalan berbeda, tapi saya dan dia punya karier yang bagus. Meski begitu, kami tidak pernah menjadi lawan. Itulah yang terjadi," pungkasnya.


Editor: redaktur

Komentar