89 Tahun PSSI, Dirayakan Sederhana dan Diliputi Rasa Prihatin

89-tahun-pssi-dirayakan-sederhana-dan-diliputi-rasa-prihatin Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria. (Septian Nugraha/PINDAINEWS)

DIDADAMEDIA, Bandung - Hari ini, Jumat (19/4/2019), PSSI genap berusia 89 tahun. Induk organisasi sepak bola Indonesia itu merayakan hari jadinya dengan beberapa kegiatan sederhana.

Pada Jumat siang, Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria mengunjungi atau nyekar ke makam salah satu pendiri PSSI yang juga ketua umum PSSI pertama, Ir. Soeratin Sosrosoegondo di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sirnaraga, Kota Bandung.

Selesai nyekar, Ratu Tisha kemudian bertolak ke Stadion Arcamanik untuk membuka kompetisi Elite Pro Academy Liga 1 U-16 antara Persib U-16 melawan Barito Putera U-16.

"PSSI akan terus melakukan pekerjaan 24 jam, tidak kenal lelah, berjalan melalui api, halangan rintangan kita lalui bersama, di usia 89, di awali dari Bandung, kita berkomitmen melalui program utama kita Elite Pro Youth U-16 karena kita akan menuju ke Olimpiade 2024," kata Tisha, seusai membuka kompetisi U-16 sepak bola Indonesia.

Sementara Ketua Asprov PSSI Jawa Barat, Tommy Apriantoni berharap adanya perbaikan di tubuh PSSI. Mengingat saat ini sepak bola Indonesia tengah diguncang skandal match fixing, yang bahkan melibatkan beberapa anggota elite-nya.

"Sebetulnya kita prihatin dan menyesalkan bahwa tujuan mulia dari organisasi PSSI itu membentuk karakter bangsa kesatuan republik indonesia ini ternodai oleh match fixing," kata Tommy.

Tommy pun berharap, match fixing yang terjadi di sepak bola Indonesia bisa segera terselesaikan, dan ini menjadi kasus terakhir yang mendera sepak bola Indonesia.  

"Mudah-mudahan natch fixing ini kejadian yang terakhir. Mudah-mudahan pula tahun ini sepakbola indonesia bisa lebih baik lagi khususnya dalam menjunjung tinggi sportifitas," pungkasnya.


Editor: redaktur

Komentar