DIDADAMEDIA, Bandung - Ketua KPU Jawa Barat, Rifqi Ali Mubarok menyatakan, ada sekitar 1,2 juta petugas yang terdiri dari KPU, panwaslu dan petugas perlindungan masyarakat (linmas) dikerahkan untuk melaksanakan pemilu besok.
Rifqi menjelaskan, hingga saat ini KPU Jawa Barat juga bisa memastikan untuk ketersediaan logistik Pemilu 2019 seperti surat suara untuk lima jenis pemilihan sudah diterima di tingkat kota kabupaten.
"Dan itu sudah bergeser di tingkat kecamatan dan hari ini Insya Allah akan bergeser di TPS. Jadi sudah bisa kita pastikan keberadaan surat suara sekarang sudah berada di kecamatan," kata Rifqi dalam rilis yang disampaikan Humas Pemprov Jabar, Selasa (16/4/2019).
BACA JUGA :
Menurut Rifqi, di Jabar ada sekitar 33,2 juta jumlah pemilih merupakan yang terbanyak di Indonesia. Pemegang hak pilih dijadwalkan mencoblos di 138.000 TPS. Menurutnya, jumlah TPS pada Pemilu 2019 di Jawa Barat jauh lebih banyak dibandingkan TPS saat pelaksanaan Pilkada Serentak 2018.
"Karena jumlah pemilih maksimal di tiap TPS sekitar 300 pemilih dan untuk di Jawa Barat jumlah pemilih di masing-masing TPS itu rata-rata berkisar 250 pemilih," katanya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Jabar Abdullah Dahlan menyebut beban Pemilu 2019 bukan beban ringan. Hal tersebut menjadi tantangan untuk mengadirkan kualitas pemilu yang demokratis. "Bawaslu ingin memastikan bahwa seluruh komponen pemilu taat pada aturan," katanya.
"Sejak hari tenang kami sudah imbau agar tidak ada lagi agenda kampanye dan tidak melakukan sikap di luar undang- undang," tambah Abdullah.
Untuk menjamin kondusivitas, Bawaslu Jabar bersama pemerintah daerah patroli pengawasan selama dua hari 15-16 April 2019. Tujuannya untuk memastikan kesiapan menjelang hari pencoblosan 17 April 2019 nanti. "Kami membuat patroli pengawasan juga mencegah politik uang. Karena pilhan bukan untuk ditransaksikan," kata Abdullah.