Dua Pria Taruhan Pilpres dengan Lahan 1 Ha, Ternyata Begini Maksudnya

dua-pria-taruhan-pilpres-dengan-lahan-1-ha-ternyata-begini-maksudnya Henrik Arhadi dan Muhammad Azis bertaruh pemenang Pilpres 2019 sebagai bentuk protes kepada pemerint. (Instagram)

DIDADAMEDIA, Sidrap - Kontestasi Pemilihan Presiden 2019 menjadi ajang yang ditunggu-tunggu oleh bangsa Indonesia saat ini. Ada banyak cara dilakukan untuk mengekspresikan diri menyambut pesta demokrasi kali ini.

Seperti yang dilakukan dua pria di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawei Selatan yang bertaruh siapa pemenang di Pilpres 2019. Tak tanggung-tanggung, yang dijadikan taruhan adalah lahan seluas 1 hektare.

Mereka adalah Henrik Arhadi pendukung paslon 01 dan pamannya Muhammad Aziz pendukung paslon 02. Keduanya membuat perjanjian di atas kertas kuitansi bermaterai dan diunggah di mesia sosial, Facebook sejak Senin (15/4/2019).

Seperti dilansir Liputan6.com, mereka merupakan warga Kelurahan Empagae, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidrap. Tanah yang mereka jadikan bahan taruhan pun adalah sebidang tanah yang berada di sebelah utara Puskesmas Empagae.

Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat tentang jumlah suara Pilpres menjadi rujukan mereka untuk menentukan siapa yang menjadi pemenangnya. "Iya betul, itu saya dengan om saya. Tanahnya itu tidak jauh dari rumah saya," kata Henrik Arhadi, Senin (15/4/2019).

Henrik mengaku bahwa dirinya tidak pernah mengira foto tersebut akan menjadi perhatian publik dan viral di media sosial. "Saya juga kaget tadi sore ternyata sudah heboh dan viral di FB padahal baru di-upload pagi," ujarnya.



Usut punya usut ternyata taruhan kedua pria yang bekerja sebagai petani itu hanyalah iseng belaka. Taruhan mereka adalah bentuk protes lantaran tanah yang mereka jadikan bahan taruhan itu adalah lapangan yang tidak terurus selama bertahun-tahun.

"Itu lapangan milik (Pemerintah) Desa, tidak pernah diurus selama 10 tahun lebih," ungkapnya.

Henrik menceritakan jika dulunya lapangan tersebut sering digunakan oleh warga desa untuk bermain sepak bola. Namun, kini lapangan itu hanya menjadi tempat untuk mengembala hewan ternak.

"Waktu saya kecil banyak orang main bola di sini," ucapnya.

Henrik pun berharap siapa pun pemenang pada Pilpres kali ini, lapangan tersebut mendapat perhatian dari pemerintah. Jika perlu, ada biaya khusus yang dialokasikan untuk perawatan lapangan tersebut.

"Siapa pun yang terpilih nanti semoga bisa perbaiki itu lapangan, supaya kembali menjadi temapt berolahraga dan pusat aktivitas warga," harapnya.


Editor: redaktur

Komentar