Pengamat: Debat Pamungkas Bisa Jadi Senjata Pengaruhi Undecided Voters

pengamat-debat-pamungkas-bisa-jadi-senjata-pengaruhi-undecided-voters . (Ilustrasi/net)

DIDADAMEDIA, Bandung - Debat terakhir Pilpres 2019 yang akan berlangsung malam ini dinilai bisa menjadi senjata pamungkas untuk memengaruhi para undecided voters agar punya pilihannya saat 17 April nanti.

Namun kedua kandidat Pilpres harus benar-benar menunjukkan dengan tegas keunggulan ide dan visi misi mereka.

Pengamat Politik, Iu Rusliana mengatakan, selama ini debat-debat yang sudah digelar sebelumnya masih belum layaknya debat adu gagasan, tapi malah melontarkan isu-isu negative/black campaign.

Hal itu tidak baik bagi masyarakat, oleh karenanya pada debat malam nanti kedua kandidat harus lebih berani 'menyerang' lawannya dengan ide gagasan.

"Bisa jadi senjata memengaruhi undecided voters kalau mereka serius, tunjukkan performanya, nyerang dikit lah biar terlihat perbedaan ide program. Kalau sekarang kan tidak melihat ini bedanya 01 dan 02 itu apa, karena banyak bermain di isu negative dan black campaign, bukan garis ide bertentangan, jadi kurang bagus," ujar Iu Rusliana di Bandung, Jumat (14/4/2019).

Iu Rusliana  menambahkan, debat nanti juga bisa jadi peluang menggaet generasi milenial untuk menyuarakan hak politiknya, sebab sebagian besar dari undecided voters adalah milenial.

"Debat terakhir akan pengaruhi undecided voters itu, tapi tergantung menarik atau tidaknya debat, saya aja termasuk orang yang melihatnya di YouTube aja karena ngga terlalu menarik," imbuhnya.

Sejauh ini menurutnya kedua kandidat Pilpres dalam debat selalu berhati-hati saat berbicara seakan-akan mencari aman, sehingga keberanian debat tidak muncul. Namun dalam penguasaan materi mereka dinilai sudah cukup paham dan menguasai.

Dia juga menyoroti kontesasi politik tahun ini tensi ketegangannya lebih tinggi dibandingkan 2014. Beberapa faktor yang memengaruhi adalah liarnya Informasi di media sosial dan penyebaran hoaks.

"Ini tensinya lebih kenceng, bisa karena medsos dan hoaks juga memengaruhi. Seolah-olah ini soal surga neraka, orang tersesat dan jalan kebenaran, dulu ngga separah itu," pungkasnya.

Editor: redaktur

Komentar