DIDADAMEDIA, Bandung - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Barat mendukung Bandara Internasional Kertajati bisa memberangkatkan sekitar 38.582 calon jamaah haji asal Jawa Barat untuk melaksanakan perjalanan religinya dari Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka.
Dukungan itu sejalan dengan pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang ingin memberangkatkan calhaj tahun 2019 meski dengan adanya kendala Embarkasi sebagai sebuah syarat item dari penyelenggaraan haji.
"Jadi Kanwil (Kemenag Jawa Barat) itu pelaksana teknis dari Kementerian Agama pusat. Jadi Kemenag itu vertikal. Kemudian memang betul kata Pak Gubernur (Ridwan Kamil) bahwa Bandara Kertajati ingin bisa dimaksimalkan untuk melayani haji. Kami sepakat dan sangat mendukung sekali," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jabar Azam Mustazam, Jumat (12/4/2019).
Kemenag Jabar sebagai pelaksana teknis penyelenggaraan haji di tingkat wilayah tetap dalam koridor instruksi pusat sebagai pengambil keputusan. Sebab, menurutnya, hal ini berkaitan dengan kordinasi otoritas Bandara di Makah atau Jedah.
BACA JUGA :
Selain itu ada pelibatan enam Kementerian saat para jamaah haji itu harus diberangkatkan misal dari urusan kesehatan, dan kesiapan dokumen yang biasanya dilakukan sebelum tiba di bandara.
"Jadi pemberangkatan haji enggak kaya umrah. Jumlahnya juga banyak dan masif sehari bisa tiga kloter dengan 1.230 jamaah dan 6 petugas di setiap kloternya. Tapi saya memang masih berharap di Kertajati," tutur Azam.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan, rencananya lantai dua bandara yang terletak di Kabupaten Majalengka ini akan dimaksimalkan untuk asrama sementara.
Tentu ini sebagai solusi sementara dimana pihaknya melakukan rencana pembangunan asrama sementara untuk kepentingan tersebut sebab memang seharusnya Bandara keberangkatan harus dilengkapi embarkasi.
"Kita akan merenovasi lantai atasnya untuk asrama hajinya jadi tidak di tempat lain. Jadi lantai bawah penumpang, atasnya asrama. Jadi nginep di atas turun langsung take off, itu dulu," ujar Emil.
Area terminal Bandara Kertajati yang masih sangat luas dinilai Emil cukup representatif. Dengan tiga bulan waktu tersisa pembangunan bisa selesai sebelum kloter pertama diberangkatkan.
Untuk itu, Emil pun menugaskan Sekda Jabar Iwa Karniwa untuk berkoordinasi dengan Kementerian Agama. "Keputusannya dari Kemenag sedang diproses oleh Pak Sekda," katanya.