DIDADAMEDIA - Giannis Antetokounmpo jadi pemain yang paling menyita perhatian penggemar basket dunia di kompetisi NBA musim 2018/2019. Tapi para penikmat bola basket belum sepenuhnya mengakui kehebatan Antetokounmpo.
Forward asal Yunani berdarah Nigeria itu tampil cukup konsisten bersama Milwaukee Bucks di fase reguler. Bahkan, Bucks sukses dibawa Antetokounmpo jadi jawara wilayah timur dengan statistik menang-kalah terbaik di antara semua tim yang lolos ke playoffs.
Satu hal yang membuat publik sedikit meragukan kiprah Antetokounmpo di babak payoffs. Sebab fase playoffs tentunya jauh berbeda dibandingkan fase reguler karena tantangannya lebih berat.
Statistik 'mendukung' keraguan kepada pemain dengan postur 211 sentimeter tersebut. Di tiga kali kesempatan sebelumnya bersama Bucks di babak playoffs, Antetokounmpo gagal membawa timnya melangkah lebih jauh.
Di playoffs 2015, Bucks kalah 2-4 dari Chicago Bulls. Kemudian pada 2017, Bucks kalah 2-4 dari Toronto Raptors dan 2018 dihentikan Boston Celtics lewat drama tujuh laga dengan skor 3-4.
Selain itu, fakta lain yang membuat Antetokounmpo benar-benar bakal diuji di playoffs musim ini adalah faktor cedera yang menderanya saat ini. Bahkan, sempat beredar rumor jika Antetokounmpo harus absen di sisa musim ini.
BACA JUGA :
"Kami semua berharap Giannis bisa kembali sehat ke depannya. Pihak klub akan melihat keadaannya. Kalau bisa, kami akan membungkusnya dengan plastik pelindung atau menyuruhnya terus bermain," kata pelatih Bucks, Mike Budenholzer.
Musim ini, kemampuan Antetokounmpo memang lebih baik. Dia mencatat statistik rata-rata per pertandingan 27,7 poin, 12,5 rebound, dan 5,9 assist yang merupakan catatan terbaik dirinya sejauh ini sejak pertama kali berkarier di NBA bersama Bucks pada musim 2013/2014.
Di babak pertama playoffs, Bucks akan dijajal peringkat 8 wilayah timur, Detroit Pistons. Meski secara peringkat dan rekor menang-kalah jauh lebih baik, tapi Antetokounmpo Cs wajib mewaspadai kekuatan Pistons.
Sebab Pistons memiliki beberapa bigman tangguh yang siap menghentikan pergerakan Antetokounmpo. Seperti Blake Griffin, Andre Drummond dan Zaza Pachulia yang musim lalu berkontribusi membawa Golden State Warriors jadi juara.