DIDADAMEDIA - Ustadz Abdul Somad (UAS) sudah memutuskan pilihannya mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Itu dia ungkapkan saat melakukan pertemuan langsung.
UAS memberi dua pesan kepada cawapres Prabowo jika terpilih menjadi Presiden. Permintaan UAS kepada Prabowo disampaikan saat keduanya bertemu. Pertemuan dan perbincangan itu diunggah di channel YouTube Indonesia AdilMakmur, Kamis (11/4/2019). Video pertemuan itu berdurasi 12.45 menit.
Dalam pertemuan itu, UAS menceritakan banyaknya dukungan umat kepada calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, berdasarkan pengalamannya berceramah keliling Indonesia. Indikatornya, banyak dari jemaahnya yang kerap mengacungkan dua jari ketika ia berceramah.
"Itu rata-rata, dari ujung Aceh sampai Pulau Madura, sampai ke Sorong. Itu saya lihat umat berharap besar," kata Somad sembari mencontohkan mengacungkan dua jari jempol dan telunjuk, kala berbincang dengan Prabowo, sebagaimana tampak dalam rekaman perbincangan antara keduanya yang viral di media sosial.
Pertemuan antara dua tokoh itu direkam oleh stasiun televisi TVOne. Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Irfan Yusuf Hasyim, membenarkan pertemuan tersebut terjadi pada Kamis, 11 April 2019.
Dalam video tersebut, tampak Prabowo berbincang dengan Abdul Somad di sebuah ruangan. Prabowo saat itu mengenakan kemeja safari berwarna putih dan kopiah hitam. Senada dengan Prabowo, Abdul Somad juga mengenakan pakaian koko berwarna putih dan kopiah hitam.
Berikut ini 5 bahasan pertemuan UAS-Prabowo
1. Ingin tabligh akbar tak diliputi unsur politik
Dalam video tersebut, Ustaz Abdul Somad atau UAS bercerita, dirinya merasa kerap kesulitan saat ingin berceramah.
Hal itu disebabkan tiap ia naik ke atas panggung, semua jamaahnya akan mengacungkan jari telunjuk dan ibu jarinya, lambang dukungan pada pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Saya bilang, kalian kan punya jari 10. Kenapa yang diangkat cuma dua?" kata UAS. Tampak Prabowo dan dirinya terkekeh.
UAS mengaku, dirinya khawatir karena di sana ada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang mengawasi. "Saya tidak ingin Tabligh Akbar itu menjadi politik," kata UAS.
2. Di wilayah manapun di Indonesia, selalu ada jamaah yang mengacungkan dua jari
Mendengar pengakuan soal banyaknya pihak yang mengacungkan dua jari di ceramah UAS, Prabowo lantas mempertanyakan apakah hal tersebut terjadi di sejumlah wilayah lain.
"Di mana-mana pak. Bapak bisa lihat rekamannya," kata UAS meyakinkan Prabowo.
Bahkan, jelas UAS, saat dirinya mengajak para jamaah bersalawat, jamaah-jamaah itu akan mengangkat tangannya, mengacungkan dua jari.
Bahkan tampak UAS memperagakannya. "Dari mulai ujung Aceh, sampai Pulau Madura, sampai ke Sorong, Ini saya lihat umat sedang berharap besar pada bapak," ujar UAS, dijawab anggukan Prabowo.
3. Minta Prabowo Menjaga Amanah dan Berlaku Adil
Dalam pemaparannya, UAS memaparkan, dirinya mengharapkan agar Prabowo bisa menjadi pemimpin yang dapat menjaga amanah dan berlaku adil.
"Ini Ijtima Ulama berkumpul, dan umat menyambut. Ini amanah ini sedang berada di pundak bapak. Bapak Adil, jangan beri terlalu besar, lihatlah dengan keadilan," ujar UAS pada Prabowo.
4. Penyebab UAS Dukung Prabowo
Dalam video, UAS bercerita, dirinya awalnya hanya mengikuti saja apa yang menjadi pilihan Ijtima Ulama, yaitu Prabowo.
Namun, dirinya mengaku sempat merasa tak yakin, merasa takut matanya menipu. "Saya khawatir jangan-jangan saya tertipu dengan Pak Prabowo," kata UAS.
Namun, dirinya menemui sejumlah ulama yang menurutnya tak populer namun memiliki mata batin yang bersih.
Tanpa bertanya, para ustaz itu menyebutkan nama Prabowo di depan UAS. "Ketika salaman, dekat telinga saya, dia bisikan 'Prabowo'. Itu dia sebut. Ulama-ulama yang tak dikenal, karena hebatnya di masyarakat. Bukan yang viral seperti saya," papar UAS.
"Jadi saya berpikir lama, ini kalau saya diamkan sampai Pilpres, kenapa mereka cerita ke saya? Tiap malam saya berpikir kenapa mereka cerita ke saya. Berarti saya harus sampaikan. Kalau tidak ini akan jadi penyesalan seumur hidup."
"Setelah ketemu ini, selesai, kuserahkan pada Allah. Plong. Malam ini saya bisa tidur lelap," ujarnya.
5. Permintaan Tak Diundang ke Istana dan Tak Diberi Jabatan
Dalam pertemuan tersebut, UAS meminta dua hal pada Prabowo jika kelak terpilih menjadi Presiden 2019-2024.
"Pertama jangan undang saya ke Istana. Biarkan saya berdakwah masuk hutan. Saya orang kampung, saya masuk hutan ke hutan," kata UAS. "Yang kedua, jangan beri saya jabatan. Apapun," sambung dia.