Emil Harap Media Sebarkan Nilai Positif Jelang Pemilu

emil-harap-media-sebarkan-nilai-positif-jelang-pemilu Ridwan Kamil. (Rizky Perdana/PINDAINEWS)

DIDADAMEDIA, Bandung - Menjelang Pemilu Serentak 2019, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap media arus utama (mainstream) membantu kesuksesan Pemilu dan mengurangi pemberitaan yang dapat menimbulkan multipersepsi serta keresahan di masyarakat.

Hal tersebut dia sampaikan di hadapan para petinggi media dalam acara Silaturahmi Gubernur dengan Pimpinan Media Massa Jawa Barat, di Nara Park, Bandung, Jumat (12/4/2019).

"Saya menitipkan di sisa waktu Pemilu kalau boleh Jawa Barat betul-betul tenang, hindari kurangi pemberitaan yang bisa menimbulkan multi persepsi atau keresahan dan sebagainya karena kita harus jaga betul ya transisi kekuasaan ini," ujar pria yang akrab disapa Emil tersebut.

Emil menginginkan jalannya Pemilu di Jawa Barat aman, damai dan lancar sebagai syarat melanjutkan pembangunan ke depannya. Dia juga mengimbau media mampu mensosialisasikan agar masyarakat tidak golput.



Terutama bagi generasi milenial, Emil meminta mereka berpartisipasi dalam Pemilu dengan memilih pemimpin dengan terlebih dahulu memperhatikan rekam jejak digitalnya.

"Silakan dipilih calon legislatif yang akan mewakili suara kita tolong diriset rekam jejaknya jelas, di visi misinya jelas, hingga waktu nanti menyampaikan di Pemilu kita betul betul memilih rombongan manusia-manusia terbaik di Indonesia untuk mengatur hidup kita lima tahun kedepan dengan lebih baik dan lebih berkualitas," paparnya.

Selain itu, Emil juga berharap dengan pemberitaan di media bisa meningkatkan partisipasi masyarakat Jawa Barat dalam Pemilu.

"Karena kalau anda tidak menggunakan haknya maka penyesalan lima tahun kualitas hidup kita ditentukan oleh ketidakacuhan kita terhadap pemungutan suara ini tolong pilih orang-orang yang diyakini sebagai pemimpin kita," sambungnya.

Terkait acara hari ini, Emil mengakui akan merutinkan forum bersama media per dua atau tiga bulan sekali seperti tradisi yang sudah dilakukan kepada forum pertemuan bersama bupati/walikota se-Jawa Barat.

Hal tersebut penting untuk memastikan tidak ada miskomunikasi, sebab permasalahan selama ini muncul hanya karena kurang tepatnya penerimaan informasi.

"Karena problem kita kadang-kadang bukan punya tidak punya uang, tidak punya ilmu, tapi seringkali salah ambil keputusan karena informasi yang masuknya kurang tepat atau keliru," pungkasnya.

Editor: redaktur

Komentar