DIDADAMEDIA, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait Kongres Luar Biasa (KLB).
Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan, konsultasi itu dilakukan saat perwakilan FIFA Luca Nicola dan Rolf Tanner datang ke Kantor PSSI di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (11/4/2019).
"Kami berkonsultasi di sini, jadi tidak perlu lagi ke Zurich, Swiss, untuk membicarakan tentang KLB. FIFA dan PSSI tidak ingin Indonesia kehilangan kepercayaan di dunia internasional karena KLB ini bukan yang pertama di Indonesia," ujar Tisha, seusai pertemuan tersebut.
PSSI, lanjut Tisha, dianggap FIFA memiliki reputasi yang bagus setelah dinilai mampu menjalankan program FIFA untuk mengembangkan sepak bola yang disebut FIFA Forward seperti tentang kepelatihan, perwasitan dan pembinaan pemain usia muda.
BACA JUGA :
Salah satu bentuk apresiasi FIFA, PSSI pernah diundang khusus ke FIFA Executive Football Summits di Qatar, Desember 2012 dan mempresentasikan program FIFA Forward di Indonesia. Presiden FIFA Gianni Infantiano pun memberikan pujian kepada PSSI.
"Jadi FIFA meminta jangan sampai situasi PSSI yang tengah menuju KLB mengganggu program pengembangan sepak bola terus berjalan. FIFA mengapresiasi PSSI yang konsisten menjalankan program di tengah situasi sulit dan meminta kami untuk tetap konsisten menjalankan visi tahun 2024," tutur Tisha.
Selain soal KLB, FIFA juga memberikan masukan tentang kebijakan dan regulasi PSSI yang dalam pelaksanaannya harus sesuai statuta FIFA tahun 2018. "Mereka mengulas, meninjau dan memeriksa apakah semua sudah dilaksanakan dengan baik," kata Tisha.
FIFA pun menyinggung soal Komite Ad Hoc Integritas PSSI yang keberadaannya disahkan saat kongres tahunan PSSI tahun 2019. PSSI diminta untuk segera membentuk Departemen Integritas setelah komite ad hoc tersebut sudah purna- tugas.
FIFA datang ke PSSI pada Kamis (11/4), bersama perwakilan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) Purushottam Kattel. Kedatangan mereka disambut Sekretaris Jenderal PSSI, Wakil Ketua Komite Ad hoc Integritas Azwan Karim dan beberapa staf PSSI.