DIDADAMEDIA, Bandung - Dalam kurun waktu 4,5 tahun terakhir pemerintah telah membangun berbagai infrastruktur untuk kemajuan perekonomian Indonesia.
Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menkomaritim) Luhut Binsar Pandjaitan mengakui masyarakat kelas ekonomi menengah semakin meningkat.
Hal tersebut Luhut ungkapkan dalam diskusi nasional bertajuk 'Indonesia 2045 Berdaulat, Maju, dan Berpengaruh pada Tataran Global', di Gedung Konferensi Asia Afrika, Bandung, Jumat (5/4/2019).
Acara tersebut digelar Ikatan Alumni Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung yang bertujuan untuk menyiapkan generasi muda agar berperan dengan baik dalam menyongsong masa depan.
"Infrastruktur yang sudah ada dan dibangun saat ini membuat jumlah masyarakat kelas menengah meningkat, kalau tidak salah sekarang sudah mendekati 55 juta orang," ujar Luhut.
Dia mengklaim jumlah masyarakat ekonomi menengah tersebar hampir merata di seluruh Indonesia, tapi lebih banyak berada di Jawa dan Sumatera. Tak hanya Jawa dan Sumatera, namun bagian Indonesia Timur pun mulai nampak perbaikan ekonomi, seperti di Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah.
"Di sana (Morowali) kan bisa punya income perkapita pada tahun 2022 itu sebesar 30 ribu sampai 35 ribu dolar, lebih tinggi dari rata-rata nasional, arah lapangan kerja di sana sangat bagus," tegasnya.
Oleh karena itu, Luhut membantah ekonomi Indonesia melemah karena para ekonom pun memprediksi ekonomi Indonesia baik kedepannya.
"Saya kira ekonomi kita bagus, tadi ada dari Standard Chartered dari Citibank Internasional global semua membuat prediksi ekonomi Indonesia bagus, kalau ada yang menyebut hutang kita berlebihan itu sangat tidak benar. Tanpa ada pembangunan infrastruktur, ekonomi kita akan goyah," tandasnya.
Editor: redaktur