DIDADAMEDIA, Bandung - Untuk pertama kalinya Institut Teknologi Bandung (ITB) mencatat sejarah dengan menganugerahi gelar Doktor Honoris Causa atau kehormatan kepada seorang wanita.

Gelar doktor honoris causa tersebut diberikan kepada Dra. Nurhayati Subakat Apt. dalam upacara wisuda ITB kedua Tahun Akademik 2018/2019 yang dilaksanakan di Sasana Budaya Ganesa, Bandung, Jumat (5/4/2019).

Sebelas orang sebelumnya penerima gelar Doktor Honoris Causa ITB yaitu Dr. Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama; Dr.Ir. Sediatno; Prof. Dr. Ir.J.Rooseno; Dr. Soetarjo Sigit, Dr. Ir. Hartanto Sastrosoenarto; Prof. Dr. Emil Salim; Dr. Ir. Arifin Panigoro; Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Republil Indonesia Keenam; serta Nobel Laureate Prof. Peter Agre dan Prof. Finn Erling Kydland.

"Semoga dengan penganugrahan Dra. Nurhayati ini bisa menjadi inspirasi bagi para perempuan untuk berprestasi. Dan untuk ITB, ini sejarah karena pertama kalinya kami menganugerahi Doktor Kehormatan kepada seorang perempuan," ungkap Rektor ITB, Prof.Dr.Ir. Kadarsah Suryadi, DEA dalam konferensi pers Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2018/2019 di Sasana Budaya Ganesa, Jumat (5/4/2019).

Sementara itu Dra. Nurhayati mengaku, bersyukur atas penganugerahan yang dia terima. "Harapan saya semoga amanat ini menjadi berkah bagi saya dan manfaat bagi orang banyak. Dana saya sangat bersyukur atas ini," paparnya singkat.

Selain Dra. Nurhayati, ada sebanyak 1.448 lulusan ITB yang menjadi wisudawan dengan rincian 503 orang sarjana dan 884 orang magister dan 61 orang doktor. Pada 5 April 2019 merupakan hari pelaksanaan wisuda bagi program doktor dan program Magister FMIPA, FTSL, SBM, SF dan SITH.

Selanjutnya, 6 April atau besok dilaksanakan wisuda bagi program Sarjana dan Magister FITB, FRSD, FTMD, FTTM, FTI, SAPPK dan STEI. "Pada wisuda kali ini ikut diwisuda mahasiswa asing dari berbagai negara. Tercatat 10 orang mahasiswa asing lulus pada periode Wisuda ITB tahun Akademik 2018/2019," terang Kadarsah.

Editor: redaktur