DIDADAMEDIA, Bandung - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Dewi Sartika meminta maaf kepada seluruh masyarakat terkait aksi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang masuk ke ruang kelas saat memantau Ujian Nasional di SLBN A Kota Bandung, Selasa (2/4/2019).
"Saya perlu minta maaf," ujar Dewi saat dihubungi, Rabu (3/4/2019), seperti dikutip pikiran-rakyat.com. Dewi mengaku luput melaksanakan pemantauan ke sekolah-sekolah sampai masuk ke ruang kelas tempat dilaksanakannya ujian. Dia berharap kejadian itu menjadi pembelajaran bagi pelaksanaan UN ke depan dan jangan sampai terulang lagi.
Dalam siaran persnya, Dewi berharap kejadian itu menjadi pembelajaran bagi pelaksanaan UN ke depan dan jangan sampai terulang lagi. “Kami juga sudah mengeluarkan surat edaran kepada kota/kabupaten untuk lebih mengoptimalkan dalam menjalankan SOP pelaksanaan UN, khususnya di satuan pendidikan,” ujar Dewi.
Dewi menjelaskan peninjauan Gubernur yang akrab disapa Emil saat UN hanya ingin memastikan pelaksanaan UN di SLB berjalan lancar. Selain itu, Emil juga ingin memberi motivasi kepada para siswa.
Dia pun mengapresiasi langkah Ombudsman RI Perwakilan Jabar yang sudah melaksanakan peran dan fungsinya dalam mengawasi berjalannya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA dan SMK.
“Kami sudah langsung menindaklanjuti soal temuan Ombudsman. Kami akan melihat kronologinya dulu. Sebab, aturan pengawas juga proktor yang melanggar saat UN berlangsung sudah jelas,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Ombudsman Jawa Barat menyatakan Emil melanggar Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional (POS UN) Tahun Pelajaran 2018/2019.
Pasalnya terkait pelaksanaan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) yang dapat masuk ruang ujian hanya peserta ujian dan pengawas, begitupun untuk UNBK yang hanya dapat masuk ruang ujian hanya peserta ujian, pengawas, proktor, dan/atau teknisi.