DIDADAMEDIA, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mengajukan tujuh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ke pemerintah pusat. Saat ini ketujuh KEK tersebut sedang direvisi oleh lintas kementerian.
Ketujuh kawasan tersebut yakni KEK Cikidang (Sukabumi), KEK Pangandaran, KEK Jatigede (Sumedang), KEK Walini (Bandung Barat), KEK Patimban (Subang), KEK Cirebon, dan KEK Kertajati (Majalengka).
Namun dari tujuh yang diusulkan, untuk saat ini baru KEK Cikidang dan Pangandaran yang paling prospektif. Sedangkan yang paling terdepan progresnya, yakni KEK Cikidang. Sehingga Emil, sapaan akrab Gubernur, memprioritaskan KEK Cikidang agar segera disetujui pemerintah pusat.
"Saya janjikan tahun ini Jabar punya KEK. Yang pertama mungkin KEK Cikidang (Sukabumi) dulu karena sudah ada dua industri di situ, pariwisata dan pendidikan tinggi. Dan untuk Pangandaran ada sektor pariwisata dan kemaritiman," kata Emil usai forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat tahun 2020 di The Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Selasa (2/4/2019).
Menurut Emil, salah satu syarat berdirinya KEK adalah tidak bisa hanya mengandalkan satu sektor tapi harus ada sektor lain. Sebagai contoh, Pemprov saat ini sedang mengajukan KEK Pangandaran dengan porsi pengembangan pariwisata, sektor industri teknologi kemaritiman, dan sektor lain.
"Kalau Pangandaran kan kemaritiman. Maka 80 persennya pariwisata dan sisanya industri teknologi kemaritiman. Ini kalau jadi, mungkin ada pertanian atau tambahan lainnya," ungkapnya.
Meski begitu, kata Emil, pariwisata akan menjadi lokomotif pengembangan tujuh KEK tersebut. "Visinya sudah jelas dari sisi ekonomi lokomotifnya adalah pariwisata. Mudah-mudahan gol dulu yang Pangandaran atau Sukabumi (Cikidang), nanti mengakselerasi yang lain," kata Emil.
Dengan kehadiran KEK ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi Jabar dapat melesat lebih cepat dari yang direncanakan. "Kalau ini terjadi saya yakin pertumbuhan ekonomi yang sekarang 5,6 persen bisa jauh lebih cepat. Karena investasi datang, membelanjakan modal kemudian membutuhkan lapangan kerja yang luar biasa," tambah Emil.
Emil berharap usulan KEK tersebut berjalan lancar seiring dengan upaya Pemprov Jabar bekerja sama dengan pemkab/pemkot untuk mengikis tantangan utama yakni ketimpangan dan kemiskinan.
Di tempat yang sama, Menteri Pariwisata RI Arief Yahya berjanji akan mengawal langsung pembangunan KEK di Jawa Barat dengan pariwisata sebagai lokomotifnya. Menurutnya, Jawa Barat memiliki potensi wisata luar biasa.
"Saya janji akan kawal sendiri. Saya sangat ingin Jawa Barat mempunyai Kawasan Ekonomi Khusus. Karena saya sangat yakin provinsi pariwisata itu sebenarnya Jawa Barat," sebut Arief.