DIDADAMEDIA, Jakarta - Catatan performa dan kinerja yang positif menjadi hal penting dalam dunia bisnis, terlebih sektor jasa industri keuangan. 

Adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk alias bank bjb yang menorehkannya. Torehan kinerja positif perbankan BUMD tersebut terlihat pada pencapaian selama 2018. 

"Alhamdulillah, selama 2018, kami mencatat pertumbuhan yang melebihi rata-rata perbankan nasional," tandas Agus Mulyana, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko bank bjb, yang melaksanakan tugas sebagai Direktur Utama bank bjb, seusai Analyst Meeting Full Year 2018 di Ritz Chartlon SCBD Jakarta, akhir pekan kemarin.

Agus mengemukakan, catatan kinerja positif itu terlihat pada perolehan laba bersih. Selama 2018, ungkapnya, pihaknya meraup laba bersih bernilai Rp1,55 triliun. Angka itu, terang Agus, lebih tinggi 28,1 persen daripada pencapaian 2017. 

Kenaikan laba bersih itu, jelas dia, juga diikuti meningkatnya tota asset, yang hingga akhir 2018, nominalnya Rp 120,1 triliun, lebih tinggi 4,9 persen daripada total asset 2017 sebesar Rp114,9 triliun.

Bertumbuhnya perolehan net margin itu, lanjutnya, ditopang oleh meningkatnya penyaluran kredit. Selama 2018, sebut Agus, jajarannya menggelontorkan dana kredit bernilai R75,3 triliun. Jumlah itu, sambungnya, lebih besar 6,1 persen daripada realisasi penyaluran kredit 2017.

Meningkatnya penyaluran kredit itu, tambah Agus, diimbangi terjaganya Non-Performing Loans (NPL) alias kredit bermasalah. Selama 2018, sahut Agus, pihaknya mencatat NPL sebesar 1,6 persen atau sesuai target yang besarnya 1,6-1,7 persen. 

"Semoga, kinerja positif ini menjadi spirit bagi kami untuk menjawab tantangan masa mendatang yang kami perkirakan lebih berat," pungkasnya.