Aplikasi Warna Jabar tak Beri Kebebasan Warga untuk Sumbang Saran

aplikasi-warna-jabar-tak-beri-kebebasan-warga-untuk-sumbang-saran Tampilan laman Warna Jabar di website Bappeda Jawa Barat. (bappeda.jabarprov.go.id)
DIDADAMEDIA, Bandung - Warga Jawa Barat kini bisa berkontribusi dengan memberikan saran perencanaan pembangunan melalui kanal 'Warna Jabar' atau Warga Merencana Jabar yang dapat diakses melalui website www.bappeda.jabarprov.go.id/warnajabar.

Warna Jabar menjadi salah satu sarana bagi seluruh warga Jawa Barat untuk berperan serta dalam proses perumusan kebijakan, yaitu pada penyusunan rencana pembangunan baik jangka panjang menengah maupun rencana tahunan. Melalui sarana ini, warga Jawa Barat dapat memasukkan ide maupun gagasan terhadap rencana pembangunan yang sedang disusun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Kepala Bidang Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappeda Jawa Barat, Yuke Maulina mengakui, Warna Jabar bukan murni inovasi baru, tetapi bentuk pembaharuan (upgrade) web aplikasi dari SMS Jabar dengan tujuan serupa.

Masyarakat akan diminta mengisi formulir dalam format Google Form dengan lima jenis pertanyaan. Yuke menyebutkan, lima pertanyaan sudah cukup karena memang didesain sesederhana mungkin.

"Tidak banyak pertanyaannya, hanya lima, soal pendidikan, kesehatan, perumahan, keempat dan kelima silahkan masyarakat mau apa, itu pelayanan dasar yang kita utamakan," ujar Yuke di Gedung Sate, Bandung, Kamis (28/3/2019).

Yuke berharap, dengan aplikasi tersebut pemerintah bisa mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan masyarakat untuk pembangunan Jawa Barat. "Mudah-mudahan bisa menjembatani apa yang diinginkan masyarakat," imbuhnya.

Syarat untuk mengisi formulir Warna Jabar sangat mudah, cukup memasukkan nama email dan alamat serta yang paling penting adalah masukan yang dapat berupa tulisan dan file (dokumen, presentasi dan gambar). Selanjutnya hasil masukan seluruh warga Jawa Barat dari aplikasi ini akan dijadikan pertimbangan bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam perumusan kebijakan pembangunan baik jangka panjang menengah maupun rencana tahunan.

PindaiNews kemudian, mencoba untuk membuka web aplikasi Warna Jabar dan mengisi formulir perencanaan pembangunan. Namun menemukan sedikit kendala saat mengisi survei seputar infrastruktur dan permasalahan di Jabar.

Salah satu contoh pertanyaannya adalah "Permasalahan Utama di Bidang Pendidikan jenjang SMA/SMK". Ternyata warga diminta memilih jenis-jenis masalah yang sudah disediakan web, ada empat pilihan yakni "Biaya Sekolah Mahal", "Jarak Sekolah Terlalu Jauh", "Fasilitas Sekolah Belum Memadai" dan "Kurang Ruang Kelas".

Padahal seharusnya aplikasi memberikan cara menjawab dengan mengisi teks sendiri (text area input) bukan memberikan pilihan (select input), sebab permasalahan pendidikan di Jabar belum tentu dari empat pilihan tersebut.

Tak hanya soal pertanyaan seputar pendidikan, tapi beberapa pertanyaan lainnya pun 'memaksa' warga hanya memilih dari jawaban yang disediakan aplikasi. Sehingga warga kurang bebas dan seakan diarahkan dalam memberikan jawaban.

Akan tetapi satu hal yang bisa menyelamatkan kekurangan aplikasi tersebut adalah fitur mengunggah file usulan (dokumen, presentasi dan gambar) terkait pembangunan dan permasalahan Jabar. Sehingga masyarakat bisa menulis apapun yang menjadi keluhannya, namun tetap saja kekurangan tadi mengurangi kebebasan masyarakat dalam memberikan pandangannya.

Editor: redaktur

Komentar