DIDADAMEDIA, Bandung - Provinsi Jawa Barat disiapkan menjadi proyek percontohan (prototipe) pelaksanaan kurikulum kebencanaan. Hal ini diakui Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berdasarkan kesepakatan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan 10 provinsi lainnya.
Emil -sapaan akrab Ridwan Kamil- menuturkan, rincian kurikulum kebencanaan saat ini masih terus dibahas. Salah satunya melalui Blueprint West Java Resilience Culture Province atau membangun budaya sadar bencana dan ketangguhan masyarakat menghadapi bencana.
"Semua sepakat Jawa Barat akan menjadi prototipe percontohan pelaksanaan kurikulum kebencanaan. Kontennya sedang kita bahas salahsatunya adalah masuk dari BNPB karena belum ada contohnya," ujar Emil saat ditemui usai acara Rapat Kerja Gubernur Anggota Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama 2019 di Grand Ballroom Trans Luxury Hotel, Bandung, Rabu (27/3/2019).
Selain membahas kurikulum kebencanaan, Emil juga mengimbau semua instansi untuk menggelar simulasi bencana saat hari peringatan kesiapsiagaan bencana pada 26 April 2019.
Emil berharap Jawa Barat bisa menjadi inspirasi bagi daerah lainnya dalam membangun budaya tangguh bencana. Pasalnya, hampir semua jenis bencana ada di Jawa Barat, mulai dari banjir, longsor, tsunami, gempa bumi, angin puting beliung hingga gunung meletus.
Terlebih lagi dalam kurun waktu lima tahun terakhir yaitu 2013-2018 terjadi 6.600 bencana di Jawa Barat. Pada 2018 ada 1.561 bencana, maka kalau dirata-ratakan dalam satu hari terjadi tiga kali bencana.
"Mudah-mudahan nanti menjadi inspirasi daerah lain dan kita melahirkan Resilience Culture atau budaya ketangguhan. Pak Doni (Kepala BNPB) sendiri sangat paham betul tentang Jawa Barat tentunya pola-pola seperti ini bakal didukung oleh BNPB," tandasnya.
Editor: redaktur
Jawa Barat Jadi Prototipe Kurikulum Kebencanaan
