TKD Jabar Laporkan Akun Medsos yang Diduga Lakukan Kampanye Hitam

tkd-jabar-laporkan-akun-medsos-yang-diduga-lakukan-kampanye-hitam TKD Jokowi-Ma'ruf Amin saat menyampaikan laporan di Mapolda Jabar, Rabu (27/3/2019). (Bagja/PindaiNews)
DIDADAMEDIA, Bandung - Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma'ruf Amin Jawa Barat melaporkan kampanye hitam oleh beberapa akun media sosial dengan menyebar berita hoaks atau bohong yang diarahkan kepada capres/cawapres nomor urut 01 tersebut ke Polda Jabar, Rabu (27/3/2019).

"Kita sudah beberapa kali melakukan klarifikasi, tetapi ada pihak-pihak yang terus melakukan tindakan ghibah, dan fitnah tersebut," kata Kuasa Hukum TKD, Abdy Yuana.

Adapun konten-konten dan berita hoaks yang dilaporkan tersebut disebar di grup WhatsApp dan berita-berita yang terkait dengan program-program yang keliru.

"Pertama ada di grup WhatsApp di situ jelas-jelas menyampaikan bahwa Pak Jokowi melakukan kebohongan, menipu, pengangguran digaji, padahal mereka belum tahu apa yang dilakukan Pak Jokowi terkait dengan program-program terkait tiga kartu," ucapnya.

Salah satunya terkait munculnya berita tentang Jokowi dan PDI Perjuangan akan membantai umat islam jika memenangkan Pemilu.

"Informasi-informasi ini sangat merusak, khawatirnya bagi masyarakat awam di daerah tanpa filter menerima informasi itu, sudah ada akun, nama-nama, nomor hp. Makanya kami laporkan hal ini dengan bukti-bukti yang secara hukum sudah lengkap," katanya.

Selain berita hoaks, ada juga pelaporan perusakkan baligho dan ASN yang secara terbuka menyatakan dukungan ke capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Ada perusakan baligho di Sukabumi, lalu tentang ASN yang secara terbuka berkampanye untuk pasangan 02, kita menyampaikan ini ke Kepolisian agar ditindaklanjuti" ucapnya.

Menurut Abdy, kejadian perusakan baligho di Sukabumi pada gambar-gambar Jokowi dan Ma'ruf Amin dilakukan secara sengaja dan ada niatan supaya baligho tersebut tidak ada di daerah Sukabumi.

"Kemarin yang bersangkutan sudah datang, tapi saya kira ini juga perlu ditindaklanjuti, proses hukum harus tetap berjalan. Ada cukup banyak yang dirusak, hampir merata di daerah Sukabumi, dari Warung Kiara sampai Palabuhan Ratu," katanya.

Editor: redaktur

Komentar