Angka Kelahiran Tinggi Jadi 'Pekerjaan Rumah' Pemprov Jabar

angka-kelahiran-tinggi-jadi-pekerjaan-rumah-pemprov-jabar Sekda Provinsi Jabar, Iwa Karniwa. (Humas Pemprov Jabar)
DIDADAMEDIA, Bandung - Tingginya angka kelahiran di Jawa Barat diakui jadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan ataupun dicarikan solusinya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Hal itu diungkapkan Sekda Provinsi Jabar, Iwa Karniwa saat membuka Rakerda Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Jabar 2019 di Hotel Grand Aquila Bandung, Selasa (26/3/2019).

Rakerda ini membahas isu kependudukan di Jawa Barat, termasuk terkait angka kelahiran tinggi yang dinilai mempengaruhi kurang optimalnya pengendalian penduduk Jabar.

Saat ini Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, yaitu 48,4 juta jiwa pada tahun 2018 (proyeksi penduduk indonesia 2015-2045), dengan sex ratio 102,83 dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 2016-2017 sebesar 1.39.

Di sisi lain, hasil Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menunjukan kecenderungan peningkatan Total Fertility Rate (TFR) dari tahun 2016 sebesar 2,0 naik menjadi 2,24 pada tahun 2017 kemudian naik lagi menjadi 2,49 pada tahun 2018.

Dengan data tersebut, menunjukkan bahwa Jawa Barat memiliki tantangan, di samping menghadapi permasalahan dampak kependudukan tapi juga tantangan dalam menghadapi bonus demografi.

Iwa mengatakan, pengendalian penduduk ini menjadi salah satu indikator kuatnya daya saing daerah yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Hal ini penting, kata Iwa, guna mewujudkan Indonesia sebagai the big five in the world (lima negara terbesar di dunia) pada tahun 2045 mendatang.

"Daya saing daerah salah satunya didukung oleh pengendalian penduduk dan juga kualitas keluarga. Ini yang kira-kira menjadi bahan ke depan, sehingga dengan demikian pertumbuhan ekonomi secara merata bisa mendorong kita nantinya salah satu syarat 2045 menjadi the big five in the world, dengan parameternya adalah produk domestik bruto," papar Iwa.

Iwa menambahkan, salah satu langkah strategis yang telah dilakukan Pemprov Jabar dalam menekan angka kelahiran ialah melalui program Kampung KB. Program ini dimulai pada tahun 2016, dan saat ini sudah ada sekitar 2.035 Kampung KB di seluruh Jabar.

Editor: redaktur

Komentar