DIDADAMEDIA, Jakarta - Jajaran kepolisian mengantisipasi pengamanan masa kampanye terbuka yang akan digelar pada 24 Maret hingga 13 April 2019 karena jumlah peserta kampanye yang biasanya besar.
"Polri hari ini masih fokus dalam rangka untuk persiapan mematangkan kembali bersama TNI pengamanan pemilu, khususnya nanti tanggal 24 sampai dengan tanggal 13 akan dilaksanakan kampanye terbuka," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Kepolisian juga memetakan potensi kerawanan selama Pemilu 2019 serta akan menggelar apel kesiapsiagaan pengamanan pemilu bersama TNI di seluruh Indonesia.
Sementara untuk Provinsi Papua, khususnya Kabupaten Nduga yang baru saja terjadi kontak tembak dengan kelompok bersenjata, nantinya akan ada penambahan pasukan untuk pengamanan pemilu.
Untuk saat ini, satuan-satuan yang ada di Nduga dinilai sudah cukup untuk melakukan mitigasi dan langkah-langkah antisipasi terhadap kelompok bersenjata. Diduga kelompok sipil bersenjata itu akan mencoba mengganggu proses jalannya pemilu mau pun pemungutan suara yang akan dilakukan di sana.
Pada Rabu (20/3), Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menggelar rapat koordinasi kesiapan pengamanan tahapan kampanye terbuka dan tahapan penghitungan suara pada 17 April 2019.
Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan Indeks Kerawanan Pemilu yang dilakukan oleh Polri dan Bawaslu dapat dijadikan acuan untuk mengatasi segala ancaman maupun gangguan yang ada untuk menetralisasi gangguan dan ancaman Pemilu.
Apabila aparat di daerah sudah dapat mengetahui, mengenali serta menetralisasi ancaman, hambatan dan gangguan pemilu itu maka pemilu diyakini akan aman, lancar dan sukses.
Editor: redaktur