Perusahaan Malaysia Tawarkan Teknologi Kereta kepada Pemkot Bandung

perusahaan-malaysia-tawarkan-teknologi-kereta-kepada-pemkot-bandung Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menerima kunjungan perusahaan asal Malaysia, Exni Railway. (Humas Pemkot Bandung)
DIDADAMEDIA, Bandung - Pemkot Bandung mendapat tawaran teknologi transportasi dari perusahaan asal Malaysia, Exni Railway. Transportasi yang ditawarkan kali ini berbasis kereta.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengungkapkan, Exni Railway menawarkan teknologi yang bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi Kota Bandung. Sehingga, memungkinkan membangunnya di dalam kota.

"Katanya mereka bisa ‘custom’ atau sesuai kebutuhan. Misalkan transportasi massal berbasis kereta tapi tidak memerlukan lahan banyak,‎" kata Yana di ruang kerjanya, di Plaza Balai Kota, Jalan Wastukancana, Kamis (21/3/2019).

Yana menyatakan, pertemuan dengan Exni Railway, akan dikaji dan didiskusikan terlebih dahulu. Namun Exni Railway mengundang Pemkot Bandung untuk melihat langsung teknologi Exni Railway yang sudah ada di Sevilla, Spanyol.

"Makanya tadi minta ke mereka. Kita punya problem seperti ini, coba dipecahkan dengan teknologi mereka. Mungkin nanti akan mengundang kita untuk melihat teknologi mereka,"‎ ujarnya.

Yana tidak menutup kemungkinan apabila komunikasi lanjutan. Sebab, ujar dia, pada prinsipnya Pemkot Bandung akan terus berupaya menghadirkan solusi untuk menanggulangi kemacetan, di antaranya melalui penyediaan transportasi masal.

‎"Sekarang kita akan jajaki dengan siapa pun. Karena pada dasarnya, kita  membutuhkan transportasi masal untuk menyelesaikan problem kemacetan‎. Bus juga kalau ukurannya kecil tetap tidak mengangkut banyak penumpang," ungkapnya.

Yana menambahkan Pemkot Bandung ingin menggiring masyarakat agar beralih menggunakan transportasi umum. Dengan harapan bisa meminimalisir populasi kendaraan pribadi di jalanan Kota Bandung.

"Kita mau sharing, barangkali ada teknologi baru transportasi berbasis masal yang cocok diterapkan di Kota Bandung. Kita tetap ke transportasi massal. Karena kita ingin mengubah kultur itu agar masyarakat lebih senang berpergian dengan transportasi massal," katanya.

Editor: redaktur

Komentar