Ridwan Kamil: Kopi, Satu-satunya Komoditas tak Bermasalah

ridwan-kamil-kopi-satu-satunya-komoditas-tak-bermasalah Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita dan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. (Humas Pemprov Jabar)
DIDADAMEDIA, Bandung - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan kopi adalah satu-satunya komoditas yang tidak pernah 'bermasalah' di dunia. Untuk itu, Emil -sapaan akrab Ridwan Kamil- akan terus mendorong komoditas ini, salah satunya dengan memindahkan kantor perwakilan dagang yang biasanya bertempat di kawasan elit menjadi di kafe kopi.

"Yang tidak masalah di seluruh dunia, cuma satu komoditi, namanya kopi. Mau di Skandinavia, di Afrika, ataupun Australia yang namanya kopi itu sama. Makanya diberi nama diplomasi kopi, sebagai pintu menjual lain-lain yang laku sesuai di daerahnya," kata Emil usai meresmikan acara Harkonas 2019 di Gedung Sate Bandung, Selasa (19/3/2019).

"Jadi saya menyampaikan ada sebuah gagasan karena Kementerian Perdagangan ini punya perwakilan dagang di tiap negara, tapi ngantornya itu ada di kantor-kantor yang elite, di daerah yang mewah," tambahnya.

Nantinya, perwakilan dagang tersebut akan berkantor di kafe kopi Jawa Barat, yang mungkin akan dinamai kafe 'Jabarano'. Menurut Emil, konsep ini dibuat untuk mempermudah proses transaksi karena pembeli dapat melihat langsung produk yang dijual di kafe tersebut.

"Dengan konsep itu artinya orang akan bertransaksi dagang tapi nantinya dapat melihat langsung produk-produk yang layak dijual di daerah atau negara tersebut. Pak Menteri bersedia karena selama ini konsepnya terlalu formal, jadi nanti akan lebih mengikuti pasar," ungkapnya.

Selain itu, sebagai tindak lanjut dari kunjungannya ke beberapa negara Timur Tengah dan Afrika beberapa waktu lalu, Emil mengatakan akan mempermudah proses ekspor produk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dengan cara melakukan perdagangan langsung.

"Beliau (Menteri Perdagangan) mendukung perdagangan langsung dengan Tim Dubai yang saya bawa sehingga ekspor produk UMKM tidak banyak halangan karena yang akan datang ke Jawa Barat ini pembeli yang juga punya toko atau mall di negaranya," ujar Emil.


Editor: redaktur

Komentar