DIDADAMEDIA, Melaka - Malaysia menawarkan berbagai destinasi wisata yang menarik dikunjungi para pelancong. Kota Tua Melaka, salah satunya. Di sana, terdapat banyak situs sejarah seperti gedung-gedung tua berarsitektur Eropa, hingga makam tua yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah kota tersebut.
Suasana di Kota Tua Melaka yang menjadi salah satu pusat wisata sejarah. (Septian Nugraha/DIDADAMEDIA)
Kota Melaka sangat mudah untuk diakses. Hanya butuh waktu tempuh selama tiga jam perjalanan dari Kuala Lumpur, untuk mencapai kota yang pada 2008 dinobatkan sebagai situs warisan Dunia oleh UNESCO itu. Memang sedikit melelahkan. Namun ketika tiba, rasa lelah tersebut akan terbayar lunas dengan pemandangan gedung-gedung klasik yang indah dilihat mata.
Ada banyak situs sejarah yang bisa dikunjungi pelancong di Melaka. Paling terkenal tentunya ada di kawasan Red Square. Salah satu spot yang paling diminati di kawasan tersebut adalah Christ Curch Melaka.
Di sana, banyak wisatawan yang berfoto bersama atau berswafoto. Selain Christ Curch Melaka, spot lain yang ramai dijadikan obyek foto wisatawan adalah tugu jam, dan tugu 0 kilo meter Melaka.
Selain berfoto dan menikmati pemandangan gedung-gedung bercat merah bata, di kawasan Red Square pun wisatawan bisa berbeanja ragam pernak-pernik khas Malaysia dan Melaka.
Kurang puas mengeksplore kawasan Red Square, para wisatwan juga bisa berjalan menuju Runtuhan Gereja St Paul's. Gereja tersebut merupakan salah satu gereja Katolik tertua di Asia Tenggara. Gereja St Paul's di bangun pada 1521 oleh seorang berkebangsaan Portugis bernama Duarte Coelho.
Gereja St Paul's terletak di Bukit St Paul. Untuk mencapai tempat tersebut, wisatawan harus menaiki beberapa anak tangga. Meski bangunan tersebut tak lagi utuh, namun tetap indah dipandang mata.
Dari Bukit St' Paul wisatawan bisa mencapai beberapa spot wisata lainnya seperti makam Belanda, hingga benteng A Famousa. Benteng tersebut merupakan salah satu peninggalan Portugis di Melaka, yang dibangung pada 1511. Dalam sejarahnya, benteng tersebut sempat diambil alih Belanda dan Inggris, dalam kependudukannya di Melaka.
Bagi para wisatawan yang ingin lebih dalam mengenal sejarah kota Melaka bisa mengunjungi beberapa museum, salah satunya History and Ethnography Museum. Di sana selain bisa memepelajari sejarah melaka dari 1400-1957, wisatawan pun dapat mengenal bagaimana kultur dan gaya hidup masyarakat Melaka.
Spot wisata lain yang bisa dikunjungi. Salah satunya, Melaka River. Sungai yang terlet tepat di depan Red Square itu merupakan starting point bagi wisatawan yang ingin berkeliling Melaka dengan perahu.
Salah satu spot yang wajib dicoba tentunya, selain karena sungainya yang bersih, di tepian sungai pun banyak berjejer bangunan klasik lainnya yang menarik untuk dilihat. Selain itu, terdapat pula tugu kedatangan Panglima Cheng Ho di salah satu tepi sungai. Tugu tersebut pun ramai oleh pengunjung yang ingin berfoto.