DIDADAMEDIA - Klub-klub dan Asosiasi Sepak Bola Inggris dinilai menggunakan standar ganda karena tidak menggelar upacara mengheningkan cipta untuk menghormati korban teroris yang menewaskan 49 orang di dua masjid di Selandia Baru.
Hal tersebut berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Six Nations atau negara-negara Britania Raya yang melakukan satu menit untuk pengheningan cipta kepada korban serangan lainnya.
Seperti saat terjadi serangan di Paris pada 2015, para pemain klub-klub Liga Utama Inggris mengenakan ban tangan berwarna hitam serta memutar lagu kebangsaan Prancis.
Yunus Lunat, mantan ketua dewan persamaan ras FA, dengan suara pedas menyatakan bahwa sikap klub-klub maupun federasi sepak bola Inggris tersebut sebagai 'munafik'.
Saat mengheningkan cipta pada 2015, Ketua Liga Primer Inggris, Richard Scudamore mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan "solidaritas dan mengenang", menyusul serangan di Ibukota Prancis yang menewaskan 130 orang.
Lunat kepada BBC Sport berujar: "Tidak ada alasan, kapan kejadiannya, meski tidak sama jumlah (korbannya), sepak bola selalu tampil memberikan penghormatan."
"Ini jelas standar ganda dan munafik. Mengheningkan cipta selama satu menit adalah hal baik untuk dilakukan," katanya menambahkan.
Aksi penembakan di dua masjid di Christchurch pada Jumat lalu, menewaskan 50 orang dan melukai 48 orang lainnya.
Ketika diminta komentar mereka oleh BBC Sport, pihak Liga Primer melalui akun Twitter, Jumat mengatakan bahwa "mereka ikut prihatin dengan mereka yang kena serangan mengerikan tersebut."
Sementara pihak Liga Sepak Bola Inggris (EFL) sama sekali tidak merespons atas pertanyaan yang diajukan oleh BBC Sport.
Serangan teroris di Paris yang terjadi malam hari pada 13 November 2015 saat sekelompok bersenjata menyerbu arena konser musik, kemudian stadion, restoran dan ban secara simultan, menewaskan 130 orang dan ratusan lain terluka.
Pertandingan persahabatan antara Inggris dan Prancis setelah serangan tersebut pun digelar dengan terlebih dulu diadakan pengheningan cipta.
Sementara itu, setelah serangan di Nice pada Juli 2016, 86 orang tewas dan lebih dari 300 cedera ketika sebuah mobil ditabrakkan ke kerumunan orang saat peringatan Hari Bastille, Stadion Wembley pun dihiasi oleh bendera triwarna dengan ucapan "kami memperlihatkan solidaritas kami kepada warga Nice."
Sebelumnya, saat disinggung soal bakal atau tidaknya sejumlah klub yakni Watford, Swansea City, Wolverhampton Wanderers dan Millwall yang menjadi tuan rumah putaran perempat final Piala FA melakukan satu menit untuk mengheningkan, kepada BBC Sport, pihak FA menyatakan, "Tergantung pihak klub jika mereka ingin mengadakan pengheningan cipta atau tidak. Kami akan mendukung jika mereka melakukannya."
Editor: redaktur