DIDADAMEDIA, Bandung - Sebanyak 2.000 apoteker se-Indonesia datang ke Kota Bandung untuk menghadiri penyelenggaraan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) di El Royal Hotel, 12-15 Maret 2019. Pada pertemuan tahunan kali ini, PIT mengambil tema 'Enchancinf Public Access to Pharmacists di Digital Era'.
Ketua Umum Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Drs Nurul Falah Eddy Pariang menyebut, adanya pengangkatan tema kali ini karena melihat perkembangan dunia digital yang mulai merambah ke kesehatan.
"Perkembangan dunia digital sebenarnya membuka peluang bagi praktek profesi kefarmasian baik apoteker rumah sakit, industri, kosmetik, obat tradisional, distribusi, apotek, puskesmas maupun apoteker yang terjun di bidang pendidikan atau berdinas di birokrasi," tuturnya kepada wartawan dalam konferensi pers di EL Royal Hotel, Rabu (13/3/2019).
Menurut Eddy, era digital telah membawa perubahan dalam proses pemberian obat kepada pasien. Mereka bisa mendapatkan obat tanpa harus ke apotek obat atau toko obat.
"Semua bisa dilakukan melalui sebuah aplikasi, baik untuk penyampaian obat, pelaksanaan konseling dan bahkan pemantauan kebutuhan minum obat dapat dilakukan tanpa harus melakukan kunjungan atau bertemu secara langsung kepada pasien," tuturnya.