DIDADAMEDIA, Bandung - Capres nomor urut 1 Joko Widodo mengatakan untuk memimpin Indonesia perlu orang yang berpengalaman. Karena menurutnya dengan jumlah penduduk besar, Indonesia tidak bisa dipimpin orang yang belum memiliki pengalaman.
"Kita sadar mengelola Indonesia tidak mudah, tidak gampang. Jadi jangan berikan kepada orang yang belum pendidikan," kata Jokowi disambut sorak massa, dalam acara deklarasi Alumni Jabar Ngahiji dengan tema Mari Kita Satu Kembali, di Monumen Perjuangan, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Minggu (10/3/2019).
Jokowi tampak didampingi Agum Gumelar, Pamono Anung, serta Ketua TKD Jabar Dedi Mulyadi. Deklarasi dihadiri para alumni dari sejumlah Perguruan Tinggi seperti ITB, Unpad, Unpar, serta lainnya. Tak hanya para alumni dari perguruan tinggi, acara deklarasi ini juga mendapat dukungan dari para alumni SMA se Bandung dan Jabar.
Dia pun menyinggung soal kerap dibenturkan dengan isu antek asing. Jokowi menegaskan pemerintah saat ini sudah bekerja prorakyat. Di antaranya perebutan Blok Mahakam dan pengambilalihan 51% saham PT Freeport Indonesia.
"Saya ingin menyampaikan, yang namanya Blok Mahakam 100 % dikelola Pertamina yang sebelumnya dikelola Jepang dan Prancis," ucap dia.
Begitu juga kepemilikan saham Indonesia sebesar 51% di PT Freeport. "Kemudian yang namanya Chevron, itu 100 persen dimenangkan Pertamina. Desember 2018, Freeport 51 % kita kuasai," jelasnya. "Saya diam menjawab ini. Tapi karena dituduhkan terus saya jawab sekarang," tegasnya.
Terkait dukungannya ini, Jokowi pun mengucapkan terima kasih kepada para alumni perguruan tinggi dan para alumni SMA se-Bandung Raya. Dia mengatakan, Jabar merupakan miniatur Indonesia. Dia berpesan Jabar tidak terpecah belah dalam pesta demokrasi ini. "Dan saya bahagia sekali Jabar masyarakat yang penuh toleransi," katanya.