DIDADAMEDIA, Jakarta - Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor
(TAM) Anton Jimmi Suwandi mengatakan bahwa penjualan Toyota Kijang
Innova masih tergolong cukup baik dan masih mencapai target, meskipun
belum ada penyegaran besar-besaran untuk model ini.
"So far masih
cukup bagus dengan target kita 5000-an dan saya rasa itu tercapai,
Februari kemarin 5000 unit terjual Januari, saya kira sama penjualannya
tidak banyak berubah," kata Anton Jimmi Suwandi.
Meskipun sudah
ada Innova 2019, namun model ini belum mendapatkan penyegaran
besar-besaran seperti halnya model di segmen di bawahnya, yakni Avanza.
"Untuk pertanyaan ini saya belum bisa berkomentar lebih, jika memang nantinya ada akan kami informasikan kembali," lanjutnya.
Hingga
saat ini pihak dari TAM masih mempelajari dan mempertimbangkan
permintaan dan minat dari konsumen setianya sebelum melakukan penyegaran
besar pada Kijang Innova.
"Pastinya masukan banyak dari sisi
konsumen dan kita akan terus pelajari keinginan dan kebutuhan dari
konsumen kita dan dari rekan wartawan juga akan kita tampung semuanya,"
tambahnya.
Ia juga mengatakan bahwa konsumen membeli Kijang
Innova karena pertimbangan fitur, ukuran, dan purna jualnya, dan memang
itu yang dibutuhkan masyarakat Indonesia saat ini.
"Segmen dari
Innova tidak hanya dari masalah fitur yah, karena kebanyakan alasan
mereka membeli Innova lebih ke arah packaging, size kemudian comfort
lalu dari after sale-nya juga, jadi kalau ingin ada penyegaran kita
harus pertimbangkan total," ucapnya.
Dari kedua tipe mesin yang ditawarkan, keduanya mempunyai kedudukan yang sama di pasar dalam hal penjualan.
"Dari
5000 itu sama penjualannya bensin dan diesel, karena setiap konsumen
punya segmennya sendiri. Jadi konsumen yang diesel mempunyai alasanya
dengan ketangguhan dari mesin diesel dan torsi, sedangkan dengan bensin
mereka juga mempunyai pertimbangan sendiri dengan kelebihan dari bahan
bakar itu sendiri," pungkasnya.