DIDADAMEDIA, Bandung - Kabupaten Sumedang menjadi salah satu dari lima daerah yang akan memulai pembangunan pusat kebudayaan pada tahun ini. Rencana ini adalah inisiatif Pemprov Jawa Barat untuk melestarikan dan memajukan budaya lokal.
Pusat Kebudayaan Sumedang rencananya dibangun di daerah Rancakalong dengan lahan seluas 2 hektar. Adapun sesuai permintaan masyarakat, namanya menjadi "Puser Budaya Sumedang".
Arsitek Puser Budaya Sumedang, Permana mengatakan, pembangunan akan dimulai pada Mei 2019 setelah mendapatkan pemenang tender. Dia mengakui progres sejauh ini konseptual desain sudah disepakati oleh gubernur, bupati dan tokoh budaya setempat. Sedangkan yang dalam proses adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED).
"Konsep bangunan ini secara bentuk bahwa kaidah Kasundaan, misalnya bangunannya seperti rumah panggung, membawa material lokal, pola geometri yang berangkat dari simbol kebudayaan Sumedang dan dipadukan dengan simbol Sumedang," ujar Permana dalam acara Japri (Jabar Punya Informasi), di Gedung Sate, Bandung, Selasa (5/3/2019).
Pihaknya pun selama perancangan intens berkomunikasi dengan para tokoh budaya Sumedang, sehingga pembangunan konsepnya sesuai keinginan masyarakat.
Menurut Permana, Puser Kebudayaan Sumedang bakal memadukan unsur modern dan kebudayaan lokal. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim arsiteknya.
"Yang menarik saya masukan unsur kayu yang diolah, di mana desain ini mencoba akulturasi bentuk tradisional tapi materialnya alami, tapi pengolahannya modern," tambahnya.
Pembangunannya juga dilakukan secara bertahap, pertama akan memulai pembangunan gedung serbaguna dan berbagai fasilitasnya. Kemudian membuat kumpulan saung-saung agar berbagai sanggar budaya di Sumedang bisa terpusat di Puser Budaya.
"Jadi Pemprov ingin memudahkan akomodasi ke dalam satu kawasan sehingga yang berserakan itu bisa diakses, ini pintu masuk untuk mendatangkan wisatawan," tandasnya.