DIDADAMEDIA, Bandung - Pemprov Jabar siap membangun pusat kebudayaan di 27 kabupaten/kota selama lima tahun ke depan. Salah satu tujuannya adalah sebagai pusat pelestarian dan pemajuan budaya lokal.
Ide membuat gedung pusat kebudayaan sebenarnya bukan baru pertama kali disampaikan di era kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum, wakilnya. Namun, pada 2017 saat Deddy Mizwar masih menjabat Wagub Jabar pun sempat mengutarakan konsep serupa.
Demiz ketika itu mewacanakan pembangunan Gedung Pusat Seni dan Budaya Jawa Barat atau West Java Art And Cultural Centre (WJACC) seluas 1,5 hektare di Jalan Pahlawan Bandung.
Seiring dengan itu Pemprov menggelar sayembara desain gedung dan rencananya pembangunan fisik dimulai awal 2018. Lantas bagaimana nasibnya setelah muncul rencana membangun pusat kebudayaan di seluruh kabupaten kota tahun ini?
Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Agus Hanafiah mengakui belum bisa memberikan jawaban pasti terkait nasib WJACC gagasan Demiz. Agus berpendapat, WJACC kemungkinan untuk pusat budaya keseluruhan di Jabar, berbeda dengan konsep terbaru yang mengakomodir setiap kabupaten kota.
"Kelihatannya ruhnya berbeda, kalau yang kita pusatkan untuk kabupaten kota untuk bagaimana mencoba mengakomodir tentang seni dan budaya di kabupaten kota. Kalau yang dulu mungkin budaya secara keseluruhan. Saya mungkin belum bisa memberikan jawaban secara pasti," ujar Agus dalam Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate Bandung, Selasa (5/3/2019).
Disinggung soal karakteristik dari pusat kebudayaan tiap daerah, Agus juga belum bisa merinci tapi intinya akan ada perbedaan dari bentuk bangunan dan kegiatannya.
"Jadi kita harapkan mengadopsi dan mengakomodir tentang budaya dan arsitek lokal. Sehingga setiap kabupaten kota berbeda-beda sesuai dengan keinginan masyarakat setempat karena dibangun dengan menampung aspirasi," pungkasnya.
Editor: redaktur