DIDADAMEDIA, Bandung - Berdasarkan hasil survei terakhir yang dilakukan Tim Kampanye Daerah (TKD) Jabar capres/cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dukungan pemilih Golkar mengalami kenaikan tajam hingga menembus 71,3% dibandingkan hasil survei perdana yang hanya di kisaran 40%.
Hal tersebut diungkapkkan, Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Dedi Mulyadi. Menurutnya, partisipasi pemilih Partai Golkar terhadap capres/cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin meningkat signifikan.
"Sekarang berada di kisaran 71 persen lebih, dan saya yakin partisipasi pemilihnya akan terus meningkat," ujar Dedi seusai Rapat Koordinasi TKD Jokowi-Ma'ruf Jabar di Hotel Grand Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Sabtu (2/3/2019) malam.
Hasil survei yang menunjukkan kenaikan itu, dinilai Dedi menempatkan Golkar sebagai salah satu parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf di posisi kedua setelah PDIP yang sukses menyumbangkan suaranya hingga 90% lebih.
Berdasarkan data yang diterima, kenaikan tersebut menjadikan partisipasi pemilih Partai Golkar mengungguli partai pengusung lainnya seperti PKB, PPP, Hanura, NasDem dan serta partai pengusung lainnya.
"Artinya apa yang dilakukan selama ini cukup memiliki pengaruh. Sehingga, kalau (elektabilitas) Golkarnya terus mengalami kenaikan dan partisipasi pemilih terhadap Pak Jokowi dari Partai Golkar meningkat, maka ini semakin baik buat Pak Jokowi di Jabar," paparnya.
Dedi yang juga Ketua TKD Jokowi-Ma'ruf Jabar itu berharap, dukungan pemilih Golkar kepada Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 terus meningkat. Di sisa masa kampanye yang tinggal sekitar satu bulan efektif ini, Dedi menginginkan, Golkar menyumbangkan suara untuk Jokowi-Ma'ruf hingga 80 persen.
"Tetapi, elektabilitas Partai Golkar-nya juga harus meningkat karena hal itu akan berpengaruh terhadap kemenangan Pak Jokowi," jelas Dedi.
Demi mewujudkan harapan tersebut, kinerja mesin Partai Golkar harus terus ditingkatkan. Selain itu, sosialisasi Jokowi-Ma'ruf pun harus digenjot secara masif. Dedi menyebut, serangan darat dan udara akan dioptimalkan pihaknya demi kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Provinsi Jabar.
Sebelumnya, Dedi mengatakan, arah dukungan pemilih Golkar di ajang Pilpres 2019 sudah jauh berbanding terbalik dibandingkan Pilpres 2014, dimana ketika itu Golkar mengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Dedi menjelaskan, masih adanya pemilih Golkar yang tidak memilih Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 tak lepas dari keputusan Partai Golkar mengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pilpres 2014. Dia mengakui, masih ada pemilih Golkar yang belum 'move on'.
Editor: redaktur