TKW asal Indramayu di Jordania, 7 Tahun Hilang Kontak

tkw-asal-indramayu-di-jordania-7-tahun-hilang-kontak Ilustrasi. (Net)
DIDADAMEDIA, Indramayu - Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Bulak Lor, Kabupaten Indramayu, bernama Siti Lasmini (28), sudah tujuh tahun lamanya hilang kontak saat bekerja di Jordania.

"Kami mendapatkan aduan dari adik TKW Siti Lasmini yang sudah tujuh tahun tidak ada kabar sama sekali," kata Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu Juwarih di Indramayu, Sabtu (2/3/2019).

Pihak keluarga berharap bisa bertemu kembali dengan Siti Lasmini. Dia mengatakan berdasarkan pengakuan pihak keluarga, TKW yang hilang kontak itu berangkat ke Jordania pada 2007.

Saat itu yang bersangkutan masih berusia 16 tahun. Namun, oleh pihak sponsor umurnya dituakan menjadi 22 tahun. Sponsornya, lanjut Juwarih, berasal dari Desa Malangsari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu.

Pada Juni 2007, Lasmini diberangkatkan melalui PT Salha Putri Tunggal yang beralamat di Jln. Otista lll, Kompleks l Nomor 1 Kebun Nanas Selatan I, Cipinang, Cimpedak, Jakarta Timur.

"Terakhir keluarga berkomunikasi via telepon pada Mei 2012, setelah itu sudah tidak ada kabarnya lagi," ujarnya.

Juwarih mengatakan Siti Lasmini di Jordania bekerja pada majikan bernama Abdul Kareem Yusuf Al-Handawy beralamat di Amman JO 10800, Jordania. Berdasarkan pengakuan keluarga, selama lima tahun bekerja, Lasmini sering memberi kabar dan mengirim uang.

Namun, sejak Mei 2012 sampai saat ini, pihak keluarga putus komunikasi dengan Lasmini, serta tidak diketahui lagi keberadaannya. "Keluarga meminta bantuan kepada kami agar bisa dicarikan informasi terkait keberadaan Siti Lasmini," tuturnya.

Pihaknya dalam waktu dekat akan meneruskan aduan dari pihak keluarga itu dengan membuat surat ke beberapa kementerian dan instansi pemerintah terkait.

"Setelah data-data sudah lengkap baru kami akan membuat surat pengaduan ke Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, dengan tembusan ke Kemenaker, BNP2TKI, dan KBRI Jordania," tandas Juwarih.

Editor: redaktur

Komentar