DIDADAMEDIA, Bandung - Tak hanya memiliki ciri khas dari setiap menu makanan, Warung Sangu Tasik Nini Anteh yang berlokasi di Jalan Citarum ini ternyata punya keunikan lainnya di balik menu yang tersaji. Yakni menu terfavorit hingga suasana 'heubeul' bisa ditemukan di sini.
Dimulai dengan resep yang disuguhkan, menurut si empunya, Nico Agustia Jusuf, racikan menu yang diolah langsung orang Tasik asli dengan memiliki ciri khas hidangan asli Tasik. Salah satu menu yang menjadi ikon Warung Sangu Tasik Nini Anteh yaitu Ikan Nila Bakar. Menurut Nico, resep ikan bakar Nini Anteh dibuat oleh pedagang ikan di Tasik yang memiliki resep khas turun temurun.
"Ikan Nila Bakar yang kami sajikan diolah langsung ahlinya. Sampai akhirnya saya memberikan kepercayaan kepadanya untuk menjadi koki di Warung Sangu Tasik Nini Anteh. Makanya tidak heran bila rasa masakan khas Mini Anteh di mana pun, sama, sebab diracik tangan dari daerah yang sama pula," katanya.
Ikan Nila Bakar ini memiliki tekstur yang sangat lembut. Cara mengolahnya, ikan nila bakar sebelumnya di marinet (Ungkeub). Ini merupakan cara ampuh agar bumbu menyerap pada bahan makanan. Di samping itu, merendam bahan makanan ke dalam bumbu juga membantu proses pematangan bahan makanan.
Tekstur crispy dan gurih langsung terasa pada gigitan pertama. Bumbu rempahnya terasa menjadi satu di lidah. Pastinya, dalam setiap gigitannya membangkitkan selera makan siapa pun yang menikmatinya. Tak heran, menu ini menjadi favorit dan menghabiskan minimal 30 porsi dalam sehari.
Hal lain yang membangkitkan selera makan yakni tempatnya yang mendukung. Interior yang dipenuhi barang-barang zaman dulu, menambah suasana yang mengingatkan kita pada hunian di era tahun 80-an.
"Berdasarkan data Bekraf, industri kuliner merupakan penopang tertinggi perekonomian kreatif di Indonesia. Nah, diharapkan cita rasa menu dan suasana Warung Sangu Tasik Nini Anteh bisa tersampaikan dari mulut ke mulut kepada khalayak luas," ungkap Nico Agustia Jusuf, owner Nini Anteh.
Suasana lain yang terasa di Warung Sangu Tasik Mini Anteh yakni furniturenya yang juga mengingatkan siapapun yang datang akan masa lampau. Meja kursi serta dekorasi ruangan menambah originalitas tempo dulu.
Bahkan, para pegawainya pun menggunakan busana khas Sunda. Kebaya dan batik Sunda menjadi salah satu cirinya. Sambil menyantap hidangan yang disediakan, para pengunjung ditemani dengan senyum manis para pegawai dan alunan musik khas Sunda.