Yuk Nikmati Pemandangan Bandung dari Atas Menara Gedung Sate

yuk-nikmati-pemandangan-bandung-dari-atas-menara-gedung-sate Menara Gedung Sate. ()

DIDADAMEDIA, Bandung - Gedung Sate terkenal dengan bangunan yang atasnya terdapat ornamen seperti tusuk sate. Gedung yang dibangun di masa penjajahan Belanda itu rampung pada 1924 dan sekarang difungsikan sebagai kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Terletak di tengah Kota Bandung, bangunan dengan arsitektur indo-eropa itu menyimpan banyak sejarah. Setiap sudut ruangannya memiliki kisah tersendiri. Namun, pernahkah Anda masuk dan naik ke atas atau menara Gedung Sate? Ya, menara Gedung Sate adalah lantai teratas dari bangunan berlantai empat itu.

Meski sekarang digunakan sebagai kantor Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, tapi sisi menara Gedung Sate terbuka untuk masyarakat umum.


Kasubag Urusan Dalam Bagian Rumah Tangga Biro Umum Pemprov Jabar, Ebet Nugraha mengatakan, masyarakat yang ingin melihat langsung pemandangan Bandung dari atas menara bisa mengajukan surat permohonan terlebih dahulu. Masyarakat pun tidak akan dipungut biaya untuk menikmati fasilitas negara ini.

"Sangat terbuka untuk masyarakat, rombongan juga bisa, syaratnya yang penting ada izin dari pimpinan, bisa Gubernur, Sekda, Asisten atau Kepala Biro," ujar Eber saat ditemui di Gedung Sate, Rabu (27/2/2019).

Masyarakat yang ingin naik ke menara disarankan mengajukan surat permohonan jauh-jauh hari agar tidak bentrok dengan kegiatan pemerintahan. Ebet mengatakan, Gubernur Ridwan Kamil sendiri memang menginginkan Gedung Sate ini mudah diakses warga.

"Kalau dadakan ya intinya boleh-boleh saja, asal harus ada izin pimpinan. Dipersilahkan warga umum selama nggak ada acara di atas," tuturnya.

Menara Gedung Sate dapat diakses menggunakan lift (elevator) dari aula utama lantai 2. Menara terbagi menjadi dua bagian, yakni teras dan ruang menara. Untuk teras menara luasnya 205 meter persegi dan ruangan menaranya seluas 121 meter persegi.

Di atas menara kita dapat melihat keseluruhan kompleks Gedung Sate dan disuguhi pemandangan Kota Bandung. Bahkan jika cuaca cerah, pemandangan Gunung Tangkuban Parahu juga terlihat jelas di bagian utara.



Kita juga bisa menilik detail arsitektur Gedung Sate yang terinspirasi berbagai budaya. Di bagian atap menara terdapat tiga tahap tumpukan pada menara menyerupai bentuk atap 'bale nyungcung' yaitu bangunan umum tradisional yang ada di wilayah tatar Sunda. Sementara kolom menara berfungsi sebagai menara sirine dan menara pandang bangunan, berbentuk persegi dan 6 susunan kolom seperti pada menara giralda di Spanyol.

Selain itu, ada sentuhan gaya ornamen Islam mengelilingi teras menara, ini merupakan gaya arsitektur Mughal yang banyak ditemui di negara-negara Asia Selatan seperti India Pakistan dan Bangladesh.

Menara Gedung Sate dahulunya digunakan untuk ruang bersantai para menir Belanda. Kenapa memilih di menara, karena mereka saat itu mencintai alam Bandung yang sejuk ketika dipandang dari atas.

Di ruangan menara juga terdapat sirine yang dahulu digunakan untuk  memberitahukan kondisi sekitar kepada pasukan Belanda ketika Gedung Sate  dalam keadaan terancam.

Editor: redaktur

Komentar