BNN Sasar 15 Wilayah Sarang Narkoba di Jawa Barat

bnn-sasar-15-wilayah-sarang-narkoba-di-jawa-barat Gubernur Jabar, Ridwan Kamil meresmikan gedung baru BNN Jawa Barat. (Humas Pemprov Jabar)
DIDADAMEDIA, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan,gerakan antinarkoba bukan hanya tugas BNN. Tapi harus menjadi gerakan semua pihak yang mencintai bangsa ini dan masa depannya. Termasuk para ulama atau tokoh masyarakat dan unsur pendidikan.

Untuk itu, Emil -sapaan akrab Ridwan Kamil- meminta peran semua elemen masyarakat terutama para ulama dan sekolah dalam gerakan pemberantasan narkoba.

"Saya selalu percaya bahwa peran ulama ini menjadi sebuah cara di Republik Indonesia ini agar apa pun programnya menjadi lebih berhasil. Mungkin sudah ada tapi kalau belum tolong dimaksimalkan," kata Emil dalam sambutannya saat menghadiri peresmian gedung baru BNN Provinsi Jawa Barat di Jalan H. Hasan (Soekarno-Hatta), Kota Bandung, Selasa (26/2/2019).

"Apakah melalui Majelis Ulama Indonesia yang bisa memberikan ceramah-ceramah atau kajian di masyarakat. Kedua, peran sekolah. Kita gerakan para ulama, kita gerakan pencegahan di pendidikan melalui pendidikan karakter dan juga kita siapkan instrumennya," lanjutnya.

Menurut Emil, rusaknya sebuah bangsa karena rusaknya generasi muda. Karena apabila generasi mudanya rusak akan membuat bangsa tersebut terpuruk. "Jadi, itulah kenapa penyakit masyarakat, musuh bersama yang bernama narkotika ini harus kita lawan lahir batin," ajaknya.

Sementara itu, di tempat yang sama Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol. Heru Winarko mengatakan, bahwa pihaknya akan memberantas narkoba di 15 lokasi yang terpapar narkoba di Jawa Barat. Lokasi-lokasi ini menjadi sarang peredaran narkoba mulai dari pengguna hingga transaksi pengedar.

"Ada 15-an (lokasi terpapar narkoba di Jawa Barat), sembilan ada di Depok, dan yang lainnya tersebar. Saya bicara dengan Pak Gubernur (Jabar) agar kampung-kampung (lokasi terpapar narkoba) ini bisa kita garap. Kita kembalikan kampung-kampung ini menjadi seperti kampung-kampung yang lain," ujar Heru.

Heru menambahkan bahwa di kampung-kampung ini akan dilakukan pemberdayaan ekonomi. Karena sebagian besar para pengedar narkoba di kampung tersebut merupakan ibu rumah tangga.

Heru menyebut angka prevalensi pengguna narkoba di Jawa Barat mencapai 1,7% artinya ada sekitar 800-900.000 pengguna. Sementara pengguna narkoba ada tiga jenis, yaitu pengguna coba pakai 57%, pengguna reaksional atau rutin 27%, dan pengguna pecandu 16%.

Sementara itu Gedung baru BNN Provinsi Jawa Barat memiliki konsep modern dengan fasilitas lengkap, seperti perkantoran, ruang tahanan, klinik, rehabilitasi, hingga fasilitas anjing pelacak.

Biaya pembangunan gedung baru BNN Jabar ini berasal dari anggaran hibah murni dari APBD Pemda Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2017 dan 2018. Biaya pembangunan mencapai Rp31,19 miliar. Luas gedung ini 3.605 meter persegi, terdiri dari lima lantai yang berdiri di atas tanah seluas 2.300 meter persegi.

Editor: redaktur

Komentar