Curi Ikan di Laut Natuna, Empat Kapal Vietnam Diamankan

curi-ikan-di-laut-natuna-empat-kapal-vietnam-diamankan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti. (Bagja/PindaiNews)
DIDADAMEDIA, Bandung - Empat kapal asal Vietnam diamankan karena diduga melakukan illegal fishing atau pencurian ikan di laut Natuna.

Empat kapal Vietnam itu adalah BV 525 TS, dengan muatan ikan 1 (satu) palka; BV 9487 TS, dengan muatan ikan 2 (dua) palka; BV 4923 TS, dengan muatan ikan 1 (satu) palka; BV 525 TS, dengan muatan kosong.

"Keempat kapal tersebut diduga mencuri ikan menggunakan alat tangkap trawl di Landas Kontinen Laut Natuna," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat konferensi persi di Hotel Preanger, Kota Bandung, Senin (25/2/2019).

Susi mengatakan, selain telah menangkap empat kapal tersebut, KRI TOM-357 juga berhasil mengusir dua kapal Vietnam Fisheries Resources Surveillance (VFRS) milik pemerintah Vietnam yang melakukan manuver membahayakan kepada petugas TNI AL.

Saat itu, kapal VFRS menerobos masuk ke wilayah ZEE Indonesia dan melakukan manuver yang mengancam dengan berupaya untuk menghalangi pengawalan empat kapal ikan pencuri.

Kapal-kapal ikan berbendera Vietnam merupakan kapal pelaku IUU fishing di Indonesia yang jumlahnya paling banyak setiap tahun tahunnya dibandingkan negara-negara lainnya. Terhitung sejak Oktober 2014, sejumlah 488 kapal pelaku IUU fishing telah ditenggelamkan, dan 276 kapal di antaranya berbendera Vietnam.

Selain itu, peristiwa merintangi proses penegakan hukum oleh pemerintah Indonesia, dalam sepekan ini sudah dua kali dilakukan. Pemerintah Vietnam sebagai bagian dari masyarakat dunia seharusnya tidak membiarkan hal ini terus terjadi melainkan segera melakukan perbaikan dan menyelaraskan diri dengan berbagai gerakan global dalam upaya memberantas IUU fishing.

Berkenaan dengan hal ini, Susi mengaku sudah menyampaikan protes keras terhadap tindakan tersebut kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) agar disampaikan kepada pemerintah Vietnam.

"Saya juga meminta secara diplomatik resmi, pemerintah Vietnam memberikan penjelasan serta pernyataan maaf atas insiden yang terjadi," terangnya.

Editor: redaktur

Komentar