DIDADAMEDIA, Jakarta - Hidayat yang ditetapkan jadi tersangka kasus pengaturan skor pertandingan sepak bola di Liga 2 menawarkan ratusan juta rupiah untuk kemenangan PSS Sleman ketika dirinya duduk sebagai Exco PSSI.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo di Jakarta, Senin, menuturkan bahwa Hidayat diduga mengatur pertandingan Madura FC lawan PSS Sleman dalam kompetisi Liga 2 2018 dan menawarkan sejumlah uang mulai dari Rp100 juta kepada Manajer Madura FC Januar Herwanto.
"Dalam mengatur pertandingan ini, Saudara H minta agar PSS Sleman selalu dimenangkan, baik di kandang maupun tandang," kata Dedi Prasetyo.
Penyidik berencana memeriksa Hidayat sebagai tersangka pada hari Rabu (27/2/2019) untuk dimintai keterangan. Fakta hukum yang dimiliki satgas, kata Dedi Prasetyo, akan terus digali, termasuk soal aliran dana dan hasil akhir pertandingan lain di Liga 2.
"Tidak menutup kemungkinan Liga 2 yang digelar akan didalami. Satgas memeriksa langsung Sekjen PSSI terkait dengan jadwal, penunjukan perangkat pertandingan," ucapnya.
Sementara itu, Manajer Madura FC Januar Herwanto menjadi saksi dalam kasus itu karena tidak menerima tawaran uang dari Hidayat.
Hidayat ditetapkan sebagai tersangka setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 14 saksi, termasuk Sekjen PSSI.
Dia merupakan tersangka pertama dari kasus mafia bola di Liga 2. Dengan dimulainya pengungkapan di Liga 2, menurut Dedi, tidak menutup kemungkinan akan segera naik ke Liga 1.
Sebelum ditetapkan jadi tersangka, Hidayat memutuskan mundur dari posisinya sebagai anggota Exco PSSI, awal Desember 2018 lalu.
Editor: redaktur