DIDADAMEDIA, Bandung - Penulis Novel sekaligus naskah Dilan 1991, Pidi Baiq mengaku tidak memiliki ekspektasi tinggi untuk jumlah penonton Dilan.
Dia bercerita, Dilan merupakan inspirasi dari rasa rindunya kepada sang istri serta saat-saat tahun 90-an.
"Kalau bisa booming saat ini, mungkin momennya sedang tepat dan saat itu masyarakat Indonesia sedang membutuhkan sebuah cerita romantis," kata Ayah, sapaan akrabnya, di Kantin Nasion Rumah The Panas Dalam, Jalan Ambon, Kota Bandung, Jumat (22/2/2019) malam.
Pria yang lahir 46 tahun silam di Kota Bandung itu, mengaku masih tidak percaya akan sambutan masyarakat Indonesia untuk novelnya.
"Saya gak pernah ingin punya ekspektasi tinggi untuk sebuah karya, tapi yang jelas apapun yang dilakukan harus sungguh-sungguh, perihal target berapa juta penonton bukan urusan saya soalnya ada bagian lainnya," ucapnya.
Disinggung soal kesiapannya untuk datang ke acara gala premier esok, Ayah mengaku masih belum memutuskannya.
"Saya tuh bangunnya siang, semoga saja bisa. Tapi kan sebenarnya yang lebih krusial itu para artisnya, serta sutradara Fajar Bustomi," ujarnya menutup pembicaraan.