DIDADAMEDIA, Bandung - Gerakan Citarum Harum yang dikomandani Gubernur Jabar, Ridwan Kamil siap menerapkan konsep Pentahelix yang melibatkan lima unsur yaitu Pemerintah, Dunia Usaha, Akademisi, Media dan Komunitas. Hal ini sesuai rencana aksi untuk akselarasi revitalisasi Sungai Citarum.

Ketua Citarum Institut, Eki Baihaki menilai, sinergitas Pentahelix tepat untuk diaplikasikan. Karena itu bentuk aksi bela negara yang berbasis budaya dan kearifan lokal melalui penerapan skil, strategi, sistem, dan struktur dalam mencapai target yaitu kemakmuran rakyat.

Namun Eki mengingatkan, pemerintah sebagai pemegang kebijakan jangan setengah-setengah membuka ruang aspirasi kepada unsur-unsur lainnya. Semua harus dilibatkan mulai dari perencanaan konsep.

Hal tersebut diungkapkan Eki dalam acara seminar nasional dengan tema "Model Sinergitas Pentahelix Merawat Alam dan Mitigasi Bencana", di Hotel Asrilia Bandung, Jumat (22/2/2019).

"Jangan sampai kolaborasi itu hanya kepentingan justifikasi konsultasi, jangan menggunakan persepektif sub ordinasi. Komponen lain harus dilibatkan dalam manajemen, bagusnya sejak awal dilibatkan," ujar Eki

Eki menjelaskan, tujuan sinergi adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok untuk saling berhubungan, melalui dialog kontruktif untuk keberhasilan bersama. Sinergi adalah saling mengisi dan melengkapi perbedaan untuk mencapai hasil yang lebih besar daripada jumlah bagian per bagian.  

"Sinergi hakekatnya adalah ihtiar kita membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan,untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas," sambungnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, bersinergi tidak mementingkan diri sendiri, namun berpikir menang dan tidak ada pihak yang dirugikan atau merasa dirugikan. Bersinergi dengan tujuan memadukan bagian-bagian terpisah.

"Keberhasilan sinergi Pentahelix juga akan berhasil optimal jika, pemerintah mau dan mampu merangkul segenap elemen Pentahelix lainnya bukan sebagai sub ordinasi dan objek semata. Namun sebagai mitra kreatif dan kontruktif bagi turut tercapainya visi dan misi dari semua elemen yang ada," pungkasnya.

Editor: redaktur