Sambut Industri 4.0, Mendikbud Dorong Digitalisasi SMK

sambut-industri-40-mendikbud-dorong-digitalisasi-smk Mendikbud Muhadjir Effendy (tengah) memuji revitalisasi di SMKN 9 Bandung. (Rizky Perdana/PindaiNews)
DIDADAMEDIA, Bandung - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mendorong digitalisasi SMK terhadap semua program studi dalam rangka menyongsong Industri 4.0.

Hal itu disampaikan Muhadjir dalam agenda peninjauan bantuan revitalisasi sekolah ke SMK Negeri 9 Bandung di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (21/2/2019).

Bentuk digitalisasi yang dimaksud Mudahdjir, contohnya perancangan desain fesyen dari kertas dan pensil beralih menggunakan grafis tiga dimensi komputer. Begitu juga dengan pembuatan kue, harus diajarkan standarisasi dengan peralatan praktik yang dilengkapi dengan sistem digital.

"Terutama berkaitan dengan kurikulum karena sudah melibatkan dunia usaha dan dunia industri sebagai mitra. Bahkan, dari pihak dunia usaha dan dunia industri mengirim tenaga-tenaga ahlinya untuk membantu langsung praktik siswa," ucap Muhadjir.

Selain itu, Mendikbud berharap ke depannya SMK punya teaching factory yang dikembangkan bersama mitra dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

"Intinya praktiknya anak-anak itu tidak boleh praktik mainan. Tetapi praktik yang hasilnya sesuai dengan standar industri dan usaha, dan produknya harus bisa dijamin bahwa itu bisa dipasarkan paling tidak oleh mitra industri," ungkapnya.

Terkait lawatannya ke SMKN 9 Bandung, Mendikbud memeriksa perkembangan program revitalisasi sekolah. Dia menilai, SMKN 9 Bandung cukup sukses melaksanakan program revitalisasi.

SMK Negeri 9 Bandung memiliki 1.605 siswa, 106 guru. Secara umum, profil lulusan tahun 2018 paling banyak terserap ke dunia kerja yakni sebanyak 232 orang. Lainnya melanjutkan studi sebanyak 149 orang, dan 48 orang tercatat berwirausaha.

"Pada 2017, Kemendikbud memberikan bantuan Pengembangan SMK Pariwisata kepada SMK Negeri 9 Bandung senilai Rp 803 juta. Kemudian bantuan penyediaan ruang praktik senilai Rp586 juta pada tahun 2018. Pada tahun 2019, Kemendikbud kembali memberikan bantuan senilai Rp2,95 miliar untuk renovasi gedung dan perwajahan, serta penyediaan peralatan praktik," pungkasnya.

Editor: redaktur

Komentar